Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gencatan Senjata, Azerbaijan Setop Bombardir Nagorno-Karabakh

Azerbaijan menghentikan serangan ke Karabakh setelah kesepakatan gencatan senjata dengan separatis Armenia.
Suasana pertempuan Armenia-Azerbaijan/twitter-bloomberg quicktake
Suasana pertempuan Armenia-Azerbaijan/twitter-bloomberg quicktake

Bisnis.com, JAKARTA - Azerbaijan menghentikan serangan ke Karabakh setelah kesepakatan gencatan senjata dengan separatis Armenia.

Melansir BBC, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyatakan bahwa kedaulatan negaranya telah dipulihkan atas Nagorno-Karabakh setelah serangan militer 24 jam terhadap pasukan etnis-Armenia.

Ilham Aliyev memuji kepahlawanan tentara Azerbaijan beberapa jam setelah pasukan Karabakh setuju untuk menyerah.

Sekitar 120.000 etnis Armenia tinggal di daerah kantong Kaukasus Selatan, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.

Azerbaijan bermaksud untuk mengendalikan sepenuhnya wilayah yang memisahkan diri itu. Militernya melancarkan operasi “anti-teror” pada hari Selasa (19/9/2023), menuntut pasukan Karabakh mengibarkan bendera putih dan membubarkan “rezim ilegal” mereka. Tanpa dukungan dari negara tetangganya, Armenia, dan setelah blokade efektif selama sembilan bulan, etnis Armenia segera menyerah.

Pejabat Armenia melaporkan sedikitnya 32 orang tewas, termasuk tujuh warga sipil, dan 200 lainnya luka-luka. Namun menurut seorang pejabat hak asasi manusia separatis Armenia, sedikitnya 200 orang tewas dan lebih dari 400 lainnya luka-luka. BBC belum dapat memverifikasi angka-angka tersebut.

Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan di Yerevan, Ibu Kota Armenia, pada hari Rabu (20/9/2023) untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Nikol Pashinyan atas penanganan krisis tersebut.

Tentara Azerbaijan mengatakan mereka telah merebut lebih dari 90 posisi dari etnis Armenia sebelum kedua belah pihak mengumumkan bahwa penghentian permusuhan sepenuhnya telah disepakati melalui pasukan penjaga perdamaian Rusia, mulai pukul 13:00 waktu setempat (09:00 GMT) pada hari Rabu (21/9/2023).

Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, yang digariskan oleh Azerbaijan dan Rusia, yang memiliki pasukan penjaga perdamaian di lapangan, pasukan lokal Karabakh harus berkomitmen untuk dibubarkan dan dilucuti sepenuhnya.

Ada juga komitmen agar pasukan Armenia menarik diri, meskipun pemerintah Armenia menyangkal kehadiran militer di sana.

Kepresidenan Azerbaijan mengatakan para pejabat akan bertemu dengan perwakilan Armenia di Karabakh untuk melakukan pembicaraan mengenai "masalah reintegrasi" di kota Yevlakh, Azerbaijan, pada hari Kamis (21/9/2023). Presiden Aliyev mengatakan rakyat Azerbaijan tidak menentang rakyat, hanya "junta kriminal".

Yevlakh terletak sekitar 100 km (60 mil) di utara Ibu Kota wilayah Karabakh, Khankendi, yang dikenal sebagai Stepanakert oleh orang Armenia.

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper