Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan bahwa pesawat penumpang Azerbaijan Airlines yang jatuh pekan lalu mengalami kerusakan karena tembakan yang tidak disengaja dari darat di Rusia.
Melansir Reuters, Senin (30/12/2024), dalam wawancara dengan televisi Azerbaijan, Aliyev mengatakan pesawat tersebut ditembak jatuh secara tidak sengaja ketika mendekati kota Grozny, Rusia.
Pilot, yang tewas dalam kecelakaan itu, telah dipuji di Azerbaijan karena melakukan pendaratan yang memungkinkan 29 orang selamat.
Aliyev menambahkan bahwa beberapa pihak di Rusia telah berbohong mengenai penyebab dari bencana tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin meminta maaf pada hari Sabtu kepada Aliyev atas insiden tragis pada hari Rabu di wilayah udara Rusia yang melibatkan Azerbaijan Airlines Penerbangan J2-8243 setelah pertahanan udara Rusia melibatkan pesawat tak berawak penyerang Ukraina.
Pernyataan Kremlin tidak mengatakan bahwa Rusia telah menembak jatuh pesawat tersebut, hanya menyatakan bahwa sebuah kasus kriminal telah dibuka.
Baca Juga
Aliyev menyayangkan alasan Rusia sebelumnya mengenai penyebab jatuhnya pesawat. Dalam tiga hari pertama sejak pesawat jatuh, pihaknya hanya mendengar versi yang tidak masuk akal bahwa kecelakaan tersebut akibat tabrakan dengan sekawanan burung atau ledakan tabung gas.
“Kami menyaksikan upaya-upaya yang jelas untuk menutupi masalah ini,” kata Aliyev.
Aliyev mengatakan bahwa ia ingin Rusia mengakui bahwa mereka bersalah atas jatuhnya pesawat tersebut dan menghukum mereka yang bertanggung jawab.
Putin dan Aliyev kembali melakukan pembicaraan melalui telepon pada hari Minggu. Kremlin tidak memberikan rincian, namun pada hari Sabtu, Rusia mengatakan bahwa para ahli sipil dan militer sedang dimintai keterangan mengenai apa yang telah terjadi.
Kepala Komite Investigasi Rusia Alexander Bastrykin meyakinkan jaksa agung Azerbaijan bahwa Moskow telah menugaskan penyelidikan kepada para ahli yang paling berpengalaman dan bahwa tindakan sedang dilakukan untuk menentukan penyebab dan situasi insiden tersebut.
Pesawat tersebut jatuh pada hari Rabu di dekat kota Aktau di Kazakhstan setelah mengalihkan arah dari Rusia selatan di mana pesawat tak berawak Ukraina menyerang beberapa kota pada saat itu, menurut Kremlin.
Kantor berita Rusia TASS mengutip Kementerian Transportasi Kazakhstan yang mengatakan bahwa pihak berwenang akan mengirimkan dua kotak hitam ke Brasil, tempat di mana pesawat penumpang Embraer E190 diproduksi.
Kedua kotak hitam tersebut akan diperiksa oleh Pusat Investigasi dan Pencegahan Kecelakaan Penerbangan.
Permintaan maaf yang sangat jarang dipublikasikan dari Putin pada hari Sabtu merupakan langkah terdekat Moskow untuk menerima kesalahan atas bencana tersebut.
Empat sumber yang mengetahui temuan awal penyelidikan Azerbaijan atas bencana tersebut mengatakan bahwa pertahanan udara Rusia telah salah menembak jatuh pesawat tersebut.