Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky buka suara mengenai insiden kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines.
Ia menginstruksikan dinas intelijen untuk berbagi data tentang kecelakaan pesawat AZAL dengan mitra dan menuding Rusia ada campur tangan.
Melansir RBC-Ukraine, Zelensky menuding Rusia tak bisa menyembunyikan apapun berdasarkan data jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines.
“Ukraina akan memberikan semua bantuan yang diperlukan, dan kami mendesak Anda untuk mendukung Azerbaijan dalam situasi ini. Dan setiap negara – untuk memberikan tekanan pada Rusia agar menghentikan kebohongan tentang bencana ini – kebohongan yang sama seperti yang diberitahukan tentang MH-17, tentang Boeing yang ditembak jatuh di wilayah Donetsk,” kata Zelenskyy.
Sang presiden juga mengatakan bahwa perlu untuk menetapkan tanggung jawab pihak-pihak di Rusia yang membiarkan pesawat tersebut menjadi sasaran.
“Hari ini saya mendengar laporan intelijen tentang apa yang terjadi dan data yang kami miliki. Saya sudah instruksikan untuk menyampaikan semua fakta itu kepada mitra-mitra kita,” imbuhnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Kepala Intelijen Pertahanan Kyrylo Budanov mengatakan bahwa pesawat penumpang yang jatuh di Kazakhstan telah ditembak jatuh.
“Sejauh yang kami tahu, pesawat tersebut ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Pantsir S1 Rusia di wilayah Rusia,” ujarnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri telah meminta maaf kepafa Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengenai insiden yang melibatan Azerbaijan Arilines.
Putin menyatakan permohonan maaf dan belasungkawa atas jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan, Rabu (25/12), melalui sambungan telepon.
"Vladimir Putin meminta maaf atas insiden tragis yang terjadi di kawasan udara Rusia tersebut," kata Kremlin, kantor presiden Rusia, melalui pernyataan pada Sabtu terkait pembicaraan antara kedua pemimpin tersebut.
"Sekali lagi menyatakan belasungkawa yang begitu mendalam kepada keluarga korban, serta harapan bahwa para korban luka segera pulih," kata Kremlin, yang mengutip pernyataan Putin.
Selama pembicaraan dengan Aliyev, Putin mengatakan bahwa pesawat Azerbaijan itu mencoba mendarat beberapa kali di Grozny, Chechnya, ketika sistem pertahanan udara Rusia sedang aktif merespons serangan pesawat nirawak Ukraina.
Ia pun memastikan kepada Aliyev bahwa pihak berwenang Rusia telah memulai penyelidikan pidana atas dugaan pelanggaran Pasal 263 KUHP Rusia terkait keselamatan dan operasional lalu lintas udara.
"Langkah penyelidikan awal telah berlangsung, para ahli sipil dan militer juga diminta memberi masukan," menurut pernyataan Kremlin.