Bisnis.com, JAKARTA - China kembali mempertegas sikapnya untuk melawan kemerdekaan Taiwan. Mereka teguh bakal mengupayakan kembali Taiwan bersatu sebagai bagian negaranya.
Penegasan sikap tersebut, terakhir, diperkuat oleh laporan pemerintah yang dirilis pada pembukaan sesi pertama Kongres Rakyat Nasional ke-14, Minggu (5/3/2023).
“Kami akan dengan teguh menerapkan strategi keseluruhan partai untuk menyelesaikan masalah Taiwan di era baru," katanya, seperti dilansir dari TASS, Minggu (5/3/2023).
Selain itu, China menyatakan bahwa mereka menjunjung tinggi komitmen Satu-China.
"Menjunjung tinggi prinsip Satu-China dan mematuhi konsensus 1992, melawan dengan tegas apa yang disebut kemerdekaan Taiwan," lanjutnya.
Pemerintah China mempromosikan perkembangan hubungan damai antara kedua belah pihak, dua sisi Selat Taiwan dan memajukan reunifikasi damai.
Wilayah Taiwan sendiri meliputi pulau besar yang telah diperintah oleh pemerintahannya sendiri sejak tahun 1949.
Pejabat Beijing menganggap Taiwan sebagai salah satu Provinsi China, dan jadi pulau terbesar yang dimiliki negara itu.
Ketegangan atas Taiwan meningkat setelah Nancy Pelosi, yang saat itu adalah Ketua DPR AS, mengunjungi Taipei pada Agustus 2022.
Sehari setelah kunjungan tersebut, Tentara Pembebasan Rakyat China memulai latihan skala besar dengan penembakan rudal di 6 area sekitar Taiwan.