Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Daftar Negara G7 dan Sejarah Dibaliknya

Adapun tujuan utama pendirian G-7 adalah sebagai forum diskusi negara maju dalam menanggapi isu-isu global. 
Para pemimpin negara G7 menyatakan janjinya untuk setia memberi bantuan tanpa batas waktu kepada Ukraina. Hal tersebut tercantum dalam rancangan hasil KTT G7 yang berlangsung di Schloss Elmau, Jerman, Minggu (26/6/2022)./Antara
Para pemimpin negara G7 menyatakan janjinya untuk setia memberi bantuan tanpa batas waktu kepada Ukraina. Hal tersebut tercantum dalam rancangan hasil KTT G7 yang berlangsung di Schloss Elmau, Jerman, Minggu (26/6/2022)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Negara anggota G7 tengah lakukan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Jerman pada Senin (27/6/2022). Presiden Jokowi dilaporkan turut hadiri pertemuan dengan para pemimpin KTT G7 tersebut. Apa itu G7 dan negara mana saja yang menjadi bagian G7?

Group of Seven (G-7) adalah organisasi antar negara yang terdiri dari 7 negara dengan latar belakang ekonomi maju dan terbesar di dunia. Ke-7 negara tersebut ialah, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada.

Tujuan utama pendirian G-7 adalah sebagai forum diskusi negara maju dalam menanggapi isu-isu global. 

Tidak hanya itu, Group of 7 juga dibentuk sebagai pijakan para anggotanya untuk bertindak bersama dalam membantu menyelesaikan berbagai masalah global, dengan fokus khusus pada masalah ekonomi. 

Sejak didirikan pada awal 1970-an, kelompok tersebut telah membahas krisis keuangan, sistem moneter, dan krisis besar dunia, seperti kekurangan minyak hingga konflik geopolitik yang terjadi saat ini antara Ukraina dan Rusia.

Awalnya, G7 terdiri dari delapan anggota negara bagian (G8). Pada awal berdiri, Rusia menjadi bagian dari kelompok organisasi ini. 

Namun, pada 2014, Rusia secara resmi di depak dari keanggotaan G8 lantaran kedapatan mencaplok wilayah Krimea secara ilegal dari Ukraina. Sejak saat itulah G8 berubah nama menjadi G7.

Sejarah Group of 7 (G-7)

Group of 7 (G7) lahir pada awal 1970-an, ketika para pemimpin AS, Inggris, Prancis, Jerman Barat, dan Jepang bertemu secara informal di Paris untuk membahas  resesi  dan krisis minyak yang melanda pada saat itu. 

Hal tersebut pada akhirnya mendorong Presiden Prancis Valéry Giscard d'Estaing untuk mengundang kembali para pemimpin negara-negara tersebut, ditambah dengan Italia, dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di Rambouillet pada 1975 untuk melancarkan diskusi lanjutan menyoal kondisi minyak global.

Akhirnya, agenda pertemuan tersebut mulai berjalan rutin, hingga akhirnya pada kesempatan di tahun berikutnya, Kanada diundang untuk bergabung dengan ke dalam Group of 7 (G7).

Adapun, tuan rumah KTT G7, akan digilir setiap tahun dengan urutan sebagai berikut: Prancis, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, Italia, dan Kanada. 

Tugas Pokok dan Fungsi Group of 7 (G-7)

Pada tahun 1996, G7 bekerja sama dengan Bank Dunia (World Bank), guna meluncurkan sebuah inovasi yang ditujukan untuk meringankan beban 42 negara miskin berutang besar, Hiighly Indebted Poor Countries (HIPC), bersama dengan Multilateral Debt Relief Initiative (MDRI). 

Satu tahun kemudian, Group of 7 juga sempat memberikan suntikan dana yang diberikan pada tahun 1997 untuk membantu membangun penahanan kehancuran reaktor di Chernobyl.

Pada tahun 1999, kelompok tersebut juga memutuskan untuk terlibat secara langsung dalam "mengelola sistem moneter internasional" dengan membentuk Forum Stabilitas Keuangan (FSB). 

FSB besutan G7 ini terdiri dari otoritas keuangan nasional utama, seperti menteri keuangan,  gubernur bank sentral, dan badan keuangan internasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper