Bisnis.com, JAKARTA - Gelembung gas dengan sebaran oil sheen atau lapisan tipis minyak di permukaan laut ditemukan di perairan Selat Malaka lepas pantai Kuala Idi, Aceh Timur.
Oil sheen tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan saat sedang mencari ikan dan diteruskan kepada PT Pertamina EP (PEP) Pangkalan Susu.
Senior Manager Relations Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera, Yudy Nugraha membenarkan informasi tersebut.
Untuk menyikapi temuan itu, pihaknya mengaku sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
“Sejak mendapati laporan tersebut, tim Penanganan Keadaan Darurat Pertamina EP Field Pangkalan Susu langsung melakukan pengecekan ke lokasi. Secara paralel berkoordinasi dengan instansi terkait untuk langkah penanganan lapisan tipis minyak tersebut,” katanya, Kamis (2/9/2021).
Ditemukan kebocoran
Yudy mengatakan, munculnya lapisan minyak tipis di permukaan laut tersebut terindikasi karena adanya kebocoran yang berasal dari sumur H-4 Langsa Offshore.
Indikasi tersebut berdasarkan temuan investigasi yang dilakukan sementara saat ini.
“PEP Pangkalan Susu telah melakukan investigasi dan ditemukan adanya indikasi gelembung gas yang berasal dari sumur H-4 Langsa Offshore yang berlokasi sekitar 30 mil laut dari pantai Kecamatan Kuala Idi, yang dulu dikelola oleh Technical Assistance Contract Blue Sky dan telah ditutup sejak November 2017,” ujarnya.
Menindaklanjuti temuan itu, lanjut dia, PEP Pangkalan Susu sudah mengerahkan 13 kapal untuk melakukan pembersihan lapisan tipis minyak dengan menggunakan oil boom dan oil skimmer (alat untuk memisahkan minyak di air).
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan pemantauan melalui udara dan satelit.
“Saat ini, penanganan sedang berjalan dan dilakukan dengan cepat dan intensif, serta tetap mengutamakan keselamatan kerja,” ujar Yudy.
Sudah ditangani
Sementara itu, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, lapisan minyak tipis di lepas pantai Aceh Timur berasal dari kebocoran fasilitas milik PT Pertamina EP di Lapangan Langsa Offshore.
Meski demikian, kebocoran itu saat ini sudah ditangani agar tidak menimbulkan pencemaran.
“Kami sedang berusaha menutup kebocoran kecil tersebut dan juga menutup atau mengencangkan valve di subsea tree supaya tidak terjadi gelembung-gelembung kebocoran,” katanya kepada Bisnis, Jumat (3/9/2021).