Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Ghana Nana Addo Dankwa Akufo-Addo harus mencabut kembali sebuah postingan yang menunjukkan tanggul laut di Indonesia yang diklaim sebagai salah satu proyek yang dibangun oleh pemerintahannya.
Postingan itu, menurut situs berita mynewsGH seperti fikutip dari www.peacefmonline.com, Selasa (6/10/2020), dihapus setelah pendukung oposisi Kongres Demokratik Nasional (National Democratic Congress) memberi bukti bahwa gambar tanggul laut itu bukan proyek di Ghana, melainkan di Jakarta, Indonesia.
Komunikator untuk Partai Patriotik Baru (NPP), partai yang berkuasa, mengalami kesulitan untuk membenarkan atau menjelaskan kesalahan dari pihak pengelola platform media sosial Presiden Ghana.
Mereka kemudian mem-posting gambar tembok pertahanan laut yang mereka klaim telah dibangun di bawah pemerintahan Akufo-Addo, tetapi ini lagi-lagi dibalas oleh para pendukung NDC sebagai proyek yang dilaksanakan di bawah mantan Presiden John Dramani Mahama.
Masalah ini menimbulkan banyak pembicaraan di media sosial, dengan beberapa menuduh pemerintah berusaha menipu rakyat, sedangkan yang lain melihatnya sebagai kesalahan dari para pembantu media sosial kepada Presiden.
Felix Ofosu Kwakye, mantan Wakil Menteri di bawah kepemimpinan Presiden John Mahama dan komunikator untuk NDC mengecam dengan mengatakan, "… sungguh mengejutkan bahwa dia [Presiden] akan mem-posting proyek asing dan mengesankan proyek yang tidak ada di Ghana sebagai bukti pencapaian."
Baca Juga
Namun, Kofi Ofosu Nkansah, Chief Executive Director of Accra Digital Center, berpendapat bahwa tembok pertahanan laut yang dibangun di bawah Presiden Akufo-Addo ada.