Prediksi Bank Dunia, PDB Rusia merosot 6 persen pada 2020. Tak jauh beda, Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan penurunan ekonomi Rusia sebesar 6,6 persen.
Meski demikian, seperti dilaporkan Interfax, Kremlin memperkirakan pemangkasan ekonomi hanya 4,8 persen dari tahun lalu. Tahun-tahun berikutnya akan positif dengan pertumbuhan berturut-turut 3,2 persen pada 2021 dan 2,9 persen pada 2022.
The Moscow Times memberitakan sebanyak US$73 miliar disiapkan pemerintah untuk memulihkan ekonomi. Stimulus bisa membengkak menjadi US$106 miliar belanja jika memasukkan proyek infrastruktur.
Stimulus diyakini dapat menurunkan angka pengangguran di bawah 5 persen. Menurut Interfax, tingkat pengangguran di Rusia pada April mencapai 5,8 persen.
Kota-kota di Negeri Beruang Merah pun sudah melonggarkan karantina wilayah. Relaksasi Kota Moscow, kontributor terbesar kasus positif virus corona, dimulai pada 1 Juni.
Mobilitas manusia di kota tersebut sejak 30 Maret dibatasi untuk kebutuhan darurat medis, membeli bahan pangan dan kesehatan, atau membuang sampah. Kegiatan bisnis yang dibuka per 9 Juni adalah salon dan pertokoan.
Di antara negara-negara Eropa, Rusia termasuk telat menderita puncak wabah. Kasus perdana terjadi di kawasan Timur Jauh, diimpor dua orang pelancong China pada 31 Januari. Baru awal Maret kasus terekam di wilayah barat Rusia yang mencakup Moskow dan kawasan padat lainnya.