Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penembakan Ukraine Airlines, Iran Kirim Kotak Hitam ke Prancis

Iran menembak jatuh pesawat penumpang komersial yang tengah terbang itu pada 8 Januari dengan rudal darat-ke-udara hingga menewaskan 176 orang.
Puing-puing pesawat milik Ukraine International Airlines, yang jatuh setelah lepas landas dari bandara Iran Imam Khomeini, terlihat di pinggiran Teheran, Iran 8 Januari 2020./Nazanin Tabatabaee-WANA (Kantor Berita Asia Barat) via Reuters
Puing-puing pesawat milik Ukraine International Airlines, yang jatuh setelah lepas landas dari bandara Iran Imam Khomeini, terlihat di pinggiran Teheran, Iran 8 Januari 2020./Nazanin Tabatabaee-WANA (Kantor Berita Asia Barat) via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Iran memberikan pernyataan resmi terkait kecelakaan yang menimpa pesawat milik Ukraine International Airlines yang ditembak jatuh pada Januari 2020.

Dalam pernyataaan resmi itu, Senin (22/6/2020), Iran bakal mengirimkan kotak hitam ke Prancis untuk dianalisis.

"Republik Islam Iran akan mengirim kotak hitam pesawat Ukraina ke Prancis dalam beberapa hari mendatang untuk dibaca informasinya," kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, dikutip dari laporan Kantor Berita IRNA dan dilansir Antara, Selasa (23/6/2020).

Badan pemerintah Prancis untuk penyelidikan kecelakaan udara, BEA, diketahui sebagai salah satu lembaga terkemuka di dunia yang dapat membaca informasi rekaman penerbangan.

Iran menembak jatuh pesawat penumpang komersial yang tengah terbang itu pada 8 Januari dengan rudal darat-ke-udara hingga menewaskan 176 orang di dalamnya, termasuk 57 orang warga negara Kanada.

Pemerintah Iran kemudian mengakui kejadian itu sebagai 'kesalahan pembawa petaka' yang dilakukan oleh militer negara dalam situasi kewaspadaan tinggi di tengah konfrontasi dengan Amerika Serikat kala itu.

Pernyataan Zarif tersebut disampaikan dalam sebuah percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Kanada Francois-Philippe Champagne.

Champagne sendiri menyebut dalam pernyataan terpisah bahwa Zarif telah berkomitmen untuk mengirim rekaman percakapan pesawat itu tanpa menunda-nunda. Selain itu, dia mengatakan Iran setuju untuk melakukan negosiasi terkait kompensasi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan pada Februari bahwa pemerintahannya tidak cukup puas dengan besaran kompensasi yang ditawarkan Iran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper