Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bersama dengan timnya tengah mengkaji soal penyederhanaan kurikulum.
Hal ini dilandasi oleh beban pelajaran siswa di Tanah Air yang dinilai terlampau banyak, sehingga sulit untuk melakukan pendalaman pada satu hal tertentu.
“Apakah pelajaran dikecilkan atau konten dikecilkan itu masih dikaji sama tim dengan input [saran] dari berbagai organgisasi jadi belum bisa jawab apakah mata pelajaran dikurangi atau konten dikurangi,” kata Nadiem.
hal itu disampaikan Nadiem usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo soal strategi peningkatan peringkat Indonesia dalam Programme for International Student Assesment (PISA) melalui video conference, Jumat (3/4/2020).
Nadiem menjelaskan bahwa penyederhanaan kurikulum tersebut telah masuk dalam 5 langkah strategis kementerian untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Menurut Nadiem penyederhanaan dan fleksibilitas kurikulum menjadi penting terkait hal tersebut.
“Sekarang karena banyak silabus dan kebijakan mengajar sangat ketat banyak guru yang tidak bisa mengejar dengan tingkat kemampuan siswa,” katanya.
Dia melanjutkan bahwa ke depan pendidikan akan mengoptimalkan platform dalam jaringan atau online yang akan membantu segmentasi pembejalaran. Dengan demikian semua murid tidak harus mengerjakan tugas yang serupa. “Misalnya murid dengan kemampuan yang berbeda mengerjakan project yang berbeda,” katanya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta perbaikan proses belajar mengajar dengan mengoptimalkan peran teknologi. Selain itu penting pula untuk memperbaiki lingkungan belajar siswa, termasuk di antaranya motivasi belajar dan mengatasi perundungan di sekolah.
Indonesia telah mengikuti survei PISA selama 7 putaran sepanjang periode 2010 - 2018. Menurut hasil survei tersebut, Presiden mengklaim, selama 18 tahun terakhir sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih inklusif, terbuka, dan memberikan akses yang lebih baik kepada masyarakat.
Namun ada 3 bidang kompetensi yang justru menurun. Kemampuan membaca siswa Indonesia mencatat skor 371 pada posisi 74. Kemampuan matematika (379) dengan posisi 73 dan kemampuan sains (396) pada posisi 71.