Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Bakal Cabut Pengecualian Pajak kepada Harvard University

Setelah meminta Harvard menerima mahasiswa internasional, Trump bakal mencabut pengecualian pajak kepada kampus tersebut.
Presiden AS Donald Trump menggelar konferensi pers di Rose Garden, White House pada Rabu (2/4/2025) terkait pemberlakuan tarif impor pada mitra dagang AS di seluruh dunia, serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil. Fotografer: Jim Lo Scalo / EPA / Bloomberg
Presiden AS Donald Trump menggelar konferensi pers di Rose Garden, White House pada Rabu (2/4/2025) terkait pemberlakuan tarif impor pada mitra dagang AS di seluruh dunia, serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil. Fotografer: Jim Lo Scalo / EPA / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Amerika Serikat Donald Trump bakal mencabut pengecualian pajak Harvard University, meningkatkan tensi konflik pemerintah Negeri Paman Sam dengan salah satu kampus paling prestisius itu.

Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (24/5/2025), Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan bahwa Trump melanjutkan upaya mencabut Harvard dari status pengecualian pengenaan pajak. Saat diwawancarai oleh Bloomberg Television, Bessent mengatakan bahwa ada kemungkinan Harvard tak mengikuti aturan yang ditetapkan untuk mendapatkan manfaat pajak federal.        

“Kita lihat saja bila mereka mengikuti aturan. Kelihatannya ada sejumlah aturan yang mungkin tak mereka penuhi secara substansial,” katanya.

Trump meningkatkan kemungkinan pencabutan status pengecualian pajak terhadap Harvard sebelumnya melalui unggahannya melalui media sosial. Kala itu, Trump menyebut bahwa pencabutan manfaat pajak itulah yang pantas bagi Harvard. Kementerian Keuangan AS pun memberikan klarifikasi tentang penjelasan Bessent. Kementerian Keuangan AS menyebut bahwa status pengecualian pajak merupakan keistimewaan, bukan hak baik bagi Harvard maupun kampus lainnya.

“Tergantung proses yang ditetapkan IRS (International Revenue Service) yang berjalan untuk memastikan bahwa organisasi nirlaba dikecualikan oleh kewajiban legal untuk mempertahankan statusnya,” katanya.

Kementerian pun menambahkan bahwa Trump melanjutkan pendekatan pemerintah untuk melakukan perubahan pada perguruan tinggi, memastikan institusi sejalan dengan ketentuan terkait dengan keistimewaan yang telah diterima.

Komentar Bessent muncul di tengah tensi antara Gedung Putih dan Harvard yang berlanjut setelah imbauan menghentikan rekrutmen dan pemindahan mahasiswa internasional. Di sisi lain, Bessent menyebut pemerintah melihat pada pajak terhadap dana abadi kampus. Harvard, berikut the Massachusetts Institute of Technology (MIT) and Yale, menghadapi pajak yang signifikan terhadap dana abadi mereka di bawah regulasi baru.

“Harvard memiliki dana besar. Mereka menggunakan model investasi jadi kita lihat saja ke mana perginya semua uang itu,” katanya.

Harvard memiliki US$53 miliar dana abadi yang dikelola oleh kelompok kecil profesional di bawah bendera the Harvard Management Co.

Kalangan ahli menyebut bahwa pencabutan status pengecualian pajak ini bukanlah proses yang pendek. Ada Internal Revenue Service atau institusi penarik pajak negara dan kemungkinan pengadilan yang terlibat. Kendati demikian, sebelumnya The Cambridge, kampus yang berbasis di Massachusetts, negara bagian AS menyebutkan bahwa mencabut manfaat pajak dari institusi pendidikan tinggi bisa membawa dampak negatif bagi masa depan.

Hakim Distrik AS Allison Burroughs mengatakan bahwa kebijakan yang diterapkan itu bisa berimbas pada cedera yang cepat dan tak bisa dipulihkan karena Harvard didukung oleh 27% mahasiswa internasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper