Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PNS Hamil di Pekanbaru Diliburkan untuk Cegah Efek Buruk Asap

Pemkot Pekanbaru mengambil keputusan untuk meliburkan pegawai negeri sipil yang sedang dalam kondisi hamil, akibat buruknya kualitas udara setempat.
Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019). Kota Pekanbaru menjadi salah satu wilayah di Provinsi Riau yang terpapar kabut asap pekat yang mengakibatkan jarak pandang menurun drastis di Kota tersebut./Antara
Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019). Kota Pekanbaru menjadi salah satu wilayah di Provinsi Riau yang terpapar kabut asap pekat yang mengakibatkan jarak pandang menurun drastis di Kota tersebut./Antara
Bisnis.com, PEKANBARU  -  Pemkot Pekanbaru mengambil keputusan untuk meliburkan pegawai negeri sipil yang sedang dalam kondisi hamil, akibat buruknya kualitas udara setempat.
 
Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi dalam surat resminya bernomor 019.1/BKPSDM-PKAP/2339/2019 memerintahkan kepada pimpinan satuan kerja di jajaran pemkot, untuk meliburkan PNS yang tengah hamil.
 
"Sehubungan kemarau panjang serta akibat dampak bahaya asap yang sudah masuk level sangat tidak sehat atau berbahaya, kami meminta saudara memberi dispensasi tidak masuk kerja bagi PNS hamil," katanya Jumat (20/9/2019).
 
Keputusan memberi dispensasi libur ini menurut Ayat, dilakukan selama status udara berada dalam level sangat tidak sehat dan berbahaya.
 
Bila kondisi udara membaik dan status kualitas udara berubah menjadi level cukup atau baik, PNS yang hamil diminta untuk kembali bekerja seperti biasa.
 
Adapun saat ini kualitas udara di Pekanbaru menurut data aplikasi Air Visual dengan bersumber data KLHK menunjukkan status berbahaya.
 
Kabut asap akibat karhutla sudah terjadi sekitar dua bulan. Akibatnya aktivitas pendidikan di sekolah dan kampus telah diliburkan. Sebagian penduduk setempat juga memilih untuk mengungsi ke wilayah dengan udara lebih sehat.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper