Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan terus memantau informasi resmi dari pemerintah, serta tidak terpancing informasi palsu yang mungkin beredar melalui media sosial terkait gempa bermagnitudo 7,4 terjadi pada Jumat malam (2/8), pukul 19.03 WIB.
Agus Wibowo, Plh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, mengatakan dari pantauan pusdalops BNPB mencatat gempa terasa kuat di Kabupaten Pandeglang selama 5 - 10 detik.
"Masyarakat dilaporkan panik dan keluar rumah. Kabupaten ini berjarak 85 km dari sumber gempa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Provinsi Banten telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota di sekitarnya," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (2/8/2019).
Sementara itu, BPBD Lampung Selatan melaporkan guncangan terasa 1 – 5 detik. TRC saat ini sedang memantau air laut dan mengimbau masyarakat tetap waspada.
Gempa dirasakan kuat di sejumlah wilayah seperti Pandenglang, Lebak, Lampung Selatan, Bengkulu, Sukabumi-Jawa, Depok, hingga Jakarta. Guncangan dari gempa tersebut membuat warga berhamburan keluar rumah dan gedung bertingkat
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa tersebut berkedalaman 10 km dan berlokasi 147 km barat daya Sumur, Banten. Gempa berpotensi tsunami di beberapa wilayah.
Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, mengungkapkan gempa ini berpotensi tsunami dengan peringatan dini untuk beberapa wilayah yaitu:
1. Pandeglang Bagian Selatan dengan status ancaman SIAGA (ketinggian maksimal 3,0 meter).
2. Pandeglang Pulau Panaitan dengan status ancaman SIAGA (ketinggian maksimal 3,0 meter).
3. Lampung-Barat Pesisir-Selatan dengan status ancaman SIAGA (ketinggian maksimal 3,0 meter).
4. Pandeglang Bagian Utara dengan status ancaman WASPADA (ketinggian maksimal 0,5 meter).
5. Lebak dengan status ancaman WASPADA (ketinggian maksimal 0,5 meter).
"Kepada masyarakat di wilayah dengan status SIAGA diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi. Kepada masyarakat di wilayah dengan status WASPADA diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai," jelasnya.
BMKG juga menghimbau agar masyarakt memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg.