Bisnis.com, KENDAL, Semarang - Sebanyak 26 sekolah, madrasah, dan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan mengikuti unjuk karya praktik baik pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah di Pendopo Kabupaten Kendal, Semarang, Rabu (31/7/2019).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) Tanoto Foundation bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama. Program PINTAR diikuti oleh 17 SD/MI, 8 SMP/MTS, dan UIN Walisongo.
Dalam kegiatan ini, setiap sekolah, madrasah, dan LPTK memamerkan berbagai kreativitas guru, siswa, dosen, dan mahasiswa calon guru sebagai hasil dari pembelajaran sehari-hari.
Mereka menunjukkan kreativitas hasil pelatihan dan pendampingan pembelajaran aktif, manajemen berbasis sekolah, budaya baca, dan peran serta masyarakat yang menjadi fokus Program PINTAR. Program ini telah diselenggarakan sejak Oktober 2018.
Terkait acara itu, Bupati Kendal Mirna Annisa menyampaikan apresiasinya kepada Tanoto Foundation yang telah mengimplementasikan pelatihan yang secara nyata mendukung terciptanya pembelajaran berkualitas.
“Dengan meningkatnya pihak-pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan di Tanah Air, ke depan saya yakin sumber daya manusia di Kendal dan Indonesia semakin baik dan maju,” ujarnya.
Baca Juga
Sementara itu, Belinda Tanoto, anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation mengatakan bahwa unjuk karya praktik baik ini bisa menjadi media untuk memperlihatkan hasil pelatihan. Hal ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah dan madrasah lainnya.
“Saya senang sekali melihat semangat siswa yang sangat percaya diri menampilkan hasil belajar mereka di kelas. Hal ini yang kita harapkan terjadi dalam semua pembelajaran di kelas. Anak-anak Indonesia bisa mengakses pendidikan yang berkualitas. Kami percaya dengan pendidikan yang berkualitas akan mempercepat kesetaraan peluang,” ujar Belinda.
Dari stan-stan pameran beberapa siswa terlihat menunjukkan hasil dari pembelajaran aktif yang menerapkan unsur MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi). Dari hasil karya yang dipamerkan juga terlihat kemampuan berpikir yang dimiliki para siswa.
SMPN 1 Bransong, misalnya, memamerkan media pembelajaran dan laporan percobaan tekanan hidrostatis yang dibuat siswa. "Dari kegiatan percobaan, kami menemukan bahwa tekanan hidrostatis bergantung dari kedalaman, gaya gravitasi bumi, massa jenis zat cair," jelas Saskia Maulina, siswa yang bertugas di stan pameran.
Selain itu, juga ada roket buah pikiran siswa SDN 3 Curugsewu, dengan memanfaatkan botol plastik bekas air mineral, dua buah sedotan ukuran kecil dan sedang, dan plastisin.
Tak hanya itu, masih ada puluhan hasil karya siswa lainnya menghiasi area pameran.
Terkait kegiatan tersebut, perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Eddy Tejo Prakoso mengapresiasi kreativitas guru dan siswa di Kendal. "Kreativitas yang ditunjukkan sekolah-sekolah mitra Program PINTAR pada pameran ini perlu disebarkan kepada lebih banyak sekolah-sekolah," tuturnya.
Kendati belum genap setahun berjalan, tahun ini lebih dari 80 sekolah dan madrasah di Kendal yang telah mendiseminasikan pelatihan Program PINTAR, dengan dukungan dana APBD, BOS , dan dana mandiri guru.