Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan dua misi utama yang harus diemban Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, PTKI.
Pertama, membuktikan signifikansi peran dan kontribusi PTKI dalam menjawab kebutuhan kekinian. Kedua, pengembangan moderasi beragama.
Hal ini disampaikan Lukman Hakim Saifuddin saat melantik dua rektor Universitas Islam Negeri (UIN) di Jakarta, Senin (2/7/2018).
“Patut menjadi perhatian kita bersama, pengembangan PTKI di Tanah Air pada dekade ini harus bisa mengemban misi di tataran praktis dan empiris,” tutur Lukman Hakim Saifuddin dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin.
Selain itu, terkait moderasi beragama, Lukman berpesan bahwa hal tersebut perlu dan harus menjadi perhatian para rektor dan segenap civitas akademika PTKI.
“Sinyal bahwa pengaruh radikalisme akhir-akhir ini ditengarai masuk ke beberapa kampus perlu menjadi perhatian dan antisipasi kita semua,” kata Lukman.
Menurutnya, diperlukan pencegahan dan penanganan isu radikalisme yang dilakukan secara terpola dan terukur di lingkungan PTKIN. Tanpa kepanikan dan tindakan sembrono, bisa memicu timbulnya polemik.
“Para civitas akademika PTKIN, saya minta secara proaktif memanfaatkan ruang media sosial, seminar, pentas seni dan lainnya untuk melakukan counter narasi radikalisme di ruang publik,” lanjutnya.
Lukman mengatakan menangkal ekstremisme dan radikalisme di kampus bukan untuk memasung kebebasan akademik. Hal itu justru dilakukan untuk melindungi dunia akademik dari hal-hal yang menimbulkan kemudharatan dan justru akan memberangus kebebasan akademik itu sendiri.