Kabar24.com, SEMARANG - Groundbreaking Bandara Jenderal Soedirman yang berada di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga akan dimulai pertengahan Desember 2017.
Diharapkan, dengan groundbreaking tersebut BJS bisa beroperasi pada Desember 2018 atau selambatnya awal 2019.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan BJS sebelumnya pangkalan Udara (Lanud) Wirasaba tipe C yang dioperasikan oleh TNI Angkatan Udara.
Dia telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin, Asisten Logistik KSAU Marsekal Muda TNI Yadi Husyadi, Direktur Utama Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) /Airnav Indonesia Novie Riyanto, dan Bupati Purbalingga Tasdi.
"Penandatanganan di Jakarta, selanjutnya PT Angkasa Pura II yang akan menjadi operator BJS mulai merealisasikan pembangunan fisik dengan finalisasi Detail Enginering Design (DED)," jelasnya, Jumat (17/11/2017).
Ganjar mengatakan, rencana pengembangan Lanud Wirasaba sudah sejak 2006 namun terkatung-katung .
Baca Juga
Menuriutnya, bandara ini tidak hanya dibutuhkan untuk Purbalingga tapi daerah lain di sekitarnya. Yakni Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kebumen.
Termasuk beberapa kabupaten di Pantura juga akan diuntungkan, seperti Pekalongan, Pemalang, Tegal, dan Brebes.
" Semoga dengan ada bandara ini akses menuju Baturraden dan Dieng, kunjungan wisatawan pun semakin deras sehingga berdampak pada perekonomian masyarakat," ujarnya.
Selain itu sektor industri juga akan meningkat. Ganjar memberi contoh perkembangan ekonomi di Banyumas yang bertumbuh cepat sekali.
“Misalnya ada pabrik wig di sana yang sudah eksport, kalau ada bandara akan lebih cepat lagi ekonominya,” tegasnya.
Pemkab Purbalingga juga mendapat izin penggunaan lahan milik Markas besar TNI Angkatan Udara di Kemangkon Purbalingga untuk dibuat jalan akses bandara sepanjang 420 meter dan lebar 20 meter.
Lebih lanjut, PT Angkasapura II telah menyiapkan anggaran Rp 350 miliar untuk membangun berbagai sarana prasarana pendukung seperti runway, taxiway, bangunan terminal seluas 3.000
meter persegi dan sarana lain. Untuk landasan pacu, dari sekarang 850 meter, akan diperpanjang menjadi 1.600 meter dengan lebar 30 meter. Tahap selanjutnya akan diperpanjang lagi menjadi 2.000 hingga 2.400 meter.