Bisnis.com, DIYARBAKIR, Turki - Enam orang, termasuk lima anak-anak, cedera ketika sebuah roket dari Suriah menghantam kota Kilis di perbatasan Turki, Kamis (22/9/2016), kata pejabat.
Serangan itu merupakan yang pertama terjadi sejak pemberontak yang didukung Ankara menyingkirkan ISIS dari perbatasan selatan Turki bulan ini.
Jendela-jendela pecah dan debu menyebar dari beton yang hancur di sebuah jalanan pusat belanja, demikian rekaman yang disiarkan oleh CNN Turk setelah serangan tersebut.
Gubernur setempat, Ismail Catakli, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa enam orang, lima di antaranya anak-anak, cedera dalam serangan itu.
Keenam korban adalah warga negara Suriah, kata Mayor Hasan Kara kepada CNN Turk, dan menambahkan bahwa luka mereka tidak mengancam jiwa.
Kilis merupakan tempat tinggal bagi sejumlah besar pengungsi Suriah yang mengamankan diri dari perang sipil ke negara tetangga Turki.
Sumber polisi mengatakan roket itu berasal dari wilayah yang dikuasai ISIS di dalam Suriah. Sejak Januari 2016, serangan roket lintas batas seperti itu telah menewaskan 21 orang dan melukai 80 orang di Kilis, kata sumber keamanan.
Pada September, tank-tank Turki masuk ke Suriah dari Provinsi Kilis, sebagai bagian dari operasi Ankara dengan nama "Euphrates Shield". Operasi tersebut membantu pemberontak yang didukung Turki mengusir IS dari perbatasan Turki sepanjang 90 km.
Namun demikian, tanah yang dikuasai pemberontak adalah pengapit sempit dan keberadaan IS lebih jauh ke selatan.
Roket Dari Suriah Lukai Lima Bocah di Perbatasan Turki
Enam orang, termasuk lima anak-anak, cedera ketika sebuah roket dari Suriah menghantam kota Kilis di perbatasan Turki, Kamis, kata pejabat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Deretan Kader Gerindra yang Duduk di Jabatan Strategis BUMN
4 jam yang lalu