Bisnis.com, PARIS - Para pemimpin Prancis, Jerman, Amerika Serikat dan Inggris pada Selasa (23/2/2016) berharap kesepakatan untuk mengakhiri permusuhan di Suriah akan berlaku "sesegera mungkin", kata kantor Presiden Prancis, Elysee.
Presiden Prancis Francois Hollande berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, timpalannya dari Amerika Barack Obama dan Perdana Menteri Inggris David Cameron mengenai situasi di Suriah.
Keempat pemimpin tersebut menekankan perlunya untuk mengakhiri krisis kemanusiaan terutama di Aleppo, Suriah Utara, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. Mereka menyeru semua sekutu serta pejabat Suriah agar memberi sumbangan bagi pelaksanaan tindakan yang ditujukan untuk memfasilitasi akses ke bantuan kemanusiaan, kata pernyataan itu.
Mereka juga mendesak semua pihak di Suriah agar melaksanakan dengan patuh kesepakatan gencatan senjata yang baru saja dicapai dan mewujudkan perdamaian yang langgeng bagi negara yang dicabik perang tersebut.
Presiden AS Barack Obama membahas kesepakatan itu melalui konferensi video dengan Cameron, Hollande dan Merkel, kata Gedung Putih di dalam satu pernyataan.
Keempat pemimpin Barat tersebut juga membahas krisis migran dan pengungsi yang dihadapi Eropa, yang disebabkan oleh bertahun-tahun perang saudara yang menghancurkan Suriah.
Mereka membicarakan perundingan cepat guna mempersiapkan "peralihan politik yang efektif", tambah pernyataan itu.
Pada Selasa Pemerintah Suriah dan kelompok gerilyawan telah menerima satu rencana bagi dihentikannya permusuhan guna yang akan dimulai pada Sabtu sebagaimana disepakati oleh Rusia dan Amerika Serikat.
"Para pemimpin tersebut menyambut baik prospek dihentikannya permusuhan di Suriah sebagaimana dijabarkan oleh kesepahaman yang dicapai di Munchen pada 11 Februari, menyeru semua pihak agar melaksanakannya dengan patuh, dan kembali menegaskan komitmen mereka bagi penyelesaian politik Suriah yang akan mewujudkan perdamaian yang langgeng dan pemerintahan yang sah bagi rakyat Suriah," kata pernyataan itu.
Rusia dan AS pada Senin (22/2) mengumumkan satu rencana bagi dihentikannya permusuhan di Suriah mulai Sabtu (27/2), yang digambarkan oleh PBB sebagai "sinyal harapan" bagi berakhirnya konflik hampir lima-tahun tersebut.
Dihentikannya permusuhan dibahas secara luas di Munchen, selama pertemuan Kelompok Pendukung Internasional bagi Suriah (ISSG), yang terdiri atas Liga Arab, Uni Eropa, PBB dan 17 negara termasuk Tiongkok.
Rusia dan AS mengatakan setiap pihak yang terlibat dalam konflik di Suriah akan menyampaikan kepada mereka komitmen bagi kesepakatan gencatan senjata paling lambat pukul 12.00 (waktu Damaskus), Sabtu.
Dalam konferensi video itu, keempat pemimpin tersebut juga "menggaris-bawahi pentingnya bagi segera dihentikannya pemboman secara membabi-buta terhadap penduduk sipil", kata Gedung Putih.
Obama juga membahas dengan ketiga pemimpin lain berbagai langkah untuk mengurangi krisis kemanusiaan di Suriah, pentingnya misi NATO dan kerja sama antara Yunani dan Turki dalam menangani arus pengungsi ke dalam wilayah Eropa.
KRISIS SURIAH: Prancis, Jerman, AS & Inggris Dorong Akhiri Permusuhan
Para pemimpin Prancis, Jerman, Amerika Serikat dan Inggris pada Selasa (23/2) berharap kesepakatan untuk mengakhiri permusuhan di Suriah akan berlaku sesegera mungkin, kata kantor Presiden Prancis, Elysee.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu