Kabar24.com, KUALA LUMPUR- Gubernur Bank Sentral Malaysia Zeti Akhtar Aziz menyatakan pertumbuhan Malaysia menghadapi risiko yang lebih hebat akibat perlambatan perekonomian global dibandingkan inflasi.
Zeti mengungkapkan ancaman dari inflasi yang kencang akan berkurang pada kuartal I 2016 dan suku bunga saat ini sangat menunjang pertumbuhan.
Dia menambahkan, GDP Negeri Jiran itu dipercaya akan bertumbuh 5% pada tahun ini, dan ekspansi akan berada di kisaran yang sama pada 2016 dengan catatan risiko untuk pertumbuhan global tidak terwujud.
Para pengambil kebijakan di Malaysia telah berupaya untuk meningkatkan kepercayaan ekonomi dan keuangan sejak harga minyak mulai merosot akhir tahun lalu dan di saat yang bersamaan dugaan penyimpangan keuangan di sebuah perusahaan investasi negara menyakiti sentimen pasar.
Ketegangan politik di negara Asia Tenggara itu juga meningkat ketika Perdana Menteri Najib Razak berjuang mematahkan tudingan masuknya sumbangan kampanye ke rekening pribadinya.
“Masyarakat terganggu sekarang karena negara kita jarang memiliki perkembangan politik seperti saat ini. Proses keputusan kebijakan Malaysia tetap berlangsung, terlepas dari ketegangan politik,” ujar Zeti.