Kabar24.com, SURIAH - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan udara yang dilancarkan Rusia hanya menargetkan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), termasuk warga Rusia yang telah mengambil alih sebagian besar Suriah dan Irak.
Hal tersebut disampaikan dalam sebuah wawancara televisi, dilansir dari BBC, Kamis (1/10/2015) dinihari WIB. "Jika mereka (militan) berhasil di Suriah, mereka akan kembali ke negara asalnya, dan mereka juga akan kembali ke Rusia," tutur Putin.
Dia menambahkan, Rusia tidak akan mengirim pasukan darat ke Suriah, dan perannya dalam operasi militer Suriah akan terbatas. Putin juga berharap Presiden Suriah Bashar al-Assad berbicara dengan oposisi Suriah mengenai penyelesaian politik.
"Kita pasti tidak akan terjun ke dalam konflik ini. Kami akan mendukung tentara Suriah di laga yang sah untuk melawan kelompok teroris," jelasnya.
Sementara itu, seorang pejabat pertahanan AS menyebutkan, seorang pejabat Rusia di Baghdad pagi ini menginformasikan pihak kedutaan AS bahwa pesawat militer Rusia akan mulai mengudara untuk menyerang ISIS di Suriah. Dia meminta agar pesawat AS menghindari wilayah udara Suriah selama misi ini.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby juga mengatakan, "Koalisi pimpinan AS akan terus mengemban misi di Irak dan Suriah seperti yang sudah direncanakan. Mereka juga terua mendukung misi internasional untuk menghancurkan ISIS.
KRISIS SURIAH: Ini Kata Putin Soal Serangan Udara Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan udara yang dilancarkan Rusia hanya menargetkan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), termasuk warga Rusia yang telah mengambil alih sebagian besar Suriah dan Irak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu