Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim telah bertemu dengan Perdana Menteri China Le Keqiang serta bersepakat untuk memperkuat kolaborasi dengan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) yang diprakarsai oleh China.
"Tiongkok adalah mitra kuat dalam pembangunan dan mitra kuat bagi Bank Dunia. Kami membagi komitmen untuk mengakhiri kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan bersama," kata Presiden Kim dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut Jim Yong Kim, pihaknya mengharapkan untuk terus berlanjutnya hubungan yang kuat, kooperatif, dan produktif.
Hal itu, ujar dia, dinilai bakal memberikan manfaat terutama bagi negara-negara berkembang di berbagai belahan dunia.
Presiden Kim dan Menteri Keuangan China Lou Jiwei di Beijing, 16 Juli 2015, juga telah menyepakati dana perwalian US$50 juta untuk mengurangi kemiskinan.
Selain itu, Presiden Bank Dunia juga telah bertemu dengan Sekjen AIIB Jin Liqun dan menyepakati perluasan kerja sama dan kesempatan dalam pembiayaan bersama proyek dalam bulan-bulan mendatang.
"Saya memberikan selamat kepada Sekjen Jin Liqun dan semua anggota pendiri prospektif yang berhasil membuat kemajuan yang hebat dalam mendirikan AIIB," kata Presiden Bank Dunia dan menambahkan lebih banyak pendanaan untuk infrastruktur akan membantu masyarakat miskin.
Sementara itu, Sekjen AIIB Jin Liqun mengungkapkan, kedua belah pihak akan mengidentifikasi proyek untuk kemungkinan menjadi program pembiayaan bersama pada musim gugur mendatang.
Sebelumnya, pemerintah Republik Indonesia telah menandatangani Artikel Perjanjian (Articles of Agreement) dari Bank Investasi Infrastruktur Asia (Asian Infrastructure Investment Bank/AIIB) di Great Hall of the People, Beijing, China, Senin (29/6/2015).
Dalam acara penandatanganan Artikel Perjanjian AIIB itu, Pemerintah Indonesia diwakili langsung oleh Menteri Keuangan RI Bambang PS Brodjonegoro.
Partisipasi Indonesia sebagai anggota calon pendiri dalam AIIB dinilai dapat mendukung program pembangunan Pemerintah Indonesia, khususnya dalam pembangunan di sektor infrastruktur.
Penandatanganan Artikel Perjanjian AIIB itu juga dilakukan oleh 49 negara lainnya, yaitu Australia, Austria, Azerbaijan, Bangladesh, Brazil, Brunei Darussalam, Cambodia, China, Mesir, Finlandia, Prancis, Georgia, Jerman dan Islandia.
Selain itu India, Iran, Italia, Israel, Yordan, Kazakhstan, Korea Selatan, Kirgistan, Lao PDR, Luxemburg, Maldives, Malta, Mongolia, Myanmar, Nepal, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Oman, Pakistan, Portugal, Qatar, Rusia, Arab Saudi, Singapura, Spanyol, Srilanka, Swedia, Swiss, Tajikistan, Turki, Uni Emirat Arab, Inggris, Uzbekistan dan Vietnam.
Dengan demikian, masih terdapat tujuh negara dari 57 anggota calon pendiri (prospective founding members) yang belum menandatangani artikel perjanjian tersebut. Namun, artikel perjanjian AIIB itu masih akan terbuka untuk penandatanganan oleh negara-negara yang belum menandatangani sampai akhir tahun 2015.
Bank Dunia dan Pemerintah China Sepakat Perkuat AIIB
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim telah bertemu dengan Perdana Menteri China Le Keqiang serta bersepakat untuk memperkuat kolaborasi dengan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) yang diprakarsai oleh China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
29 menit yang lalu
Polemik 2 PSN Warisan Jokowi, PIK 2 dan Rempang Eco City
1 jam yang lalu
PDIP Siaga 1 Gara-gara Spanduk 'Serang' Partai dan Megawati
2 jam yang lalu
Budi Arie Setiadi Siap Buka-bukaan Bongkar Judi Online
5 jam yang lalu