Bisnis.com, MANGUPURA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadikan ajang Bali Democracy Forum (BDF) 2014 sebagai tempat untuk menyampaikan kata perpisahan.
"Akhirnya, ajang ini akan menjadi yang terakhir bagi saya sebagai presiden Indonesia. Saya sampaikan terima kasih yang terdalam atas persahabatan, tindakan baik dan support tidak berkesudahan terhadap Indonesia," tuturnya dihadapan seluruh peserta BDF 2014 di Nusa Dua, Jumat (10/10).
Pelaksanaan BDF tahun ini dihadiri oleh Presiden Philipina Benigno Aquino, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah. Tahun ini tema yang diambil berkaitan dengan arsitektur democration-political development, social economic progress, dan public participation.
Menurut presiden, BDF merupakan hasil dukungan terhadap Indonesia dan patut dilanjutkan untuk pengembangan isu demokrasi di kawasan regional Asia. Forum ini sejak awal diniatkan untuk berbagi dan bukan mengajari.
Keberadaan BDF penting dipertahankan bahwa demokrasi tidak bisa berjalan sendiri, tetapi berpasangan dengan apa yang dikehendaki oleh rakyat serta isu penting lainnya terkait aspirasi rakyat.
BDF, menurutnya, selalu mengingatkan bahwa tidak ada satu model dari demokrasi yang mesti dianut oleh bangsa-bangsa sedunia. Apapun bentuk dan pilihan demokrasi itu, yang terpenting adalah kedaulatan di tangan rakyat.