Bisnis.com, SURABAYA—Pemerintah Provinsi Jawa Timur melarang peredaran sapi turunan dan semen beku dari jenis ini ke Pulau Madura guna melindungi plasma nutfah di daerah tersebut.
Sektretaris Pejabat Pengelola Informasi Daerah Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Emmylia menguraikan sapi di Madura memiliki ciri fisik berwarna merah dan berukuran kecil.
Adapun peternak di luar Madura, kata dia, cenderung membiakkan sapi berukuran besar, mayoritas turunan sapi luar negeri. Jenis sapi tersebut meliputi Limosin, Simental, dsb.
“Peternak Madura lambat laun tertarik membiakkan sapi jenis turunan ini. Tapi kebijakan kami tidak memperbolehkan karena bisa merusak plasma nutfah sapi asli,” jelasnya, Senin (6/10/2014).
Menurutnya pelarangan persebaran indukan dan semen beku sapi turunan dilakukan melalui pemeriksaan di pos masuk dan pendataan tenaga inseminasi buatan. Cara ini dinilai cukup efektif mengingat budaya di sana juga menjaga keaslian klan sapi setempat.
“Peternak di sana juga ketat mengontrol jenis sapi-sapi lokal dan pengembangbiakannya. Lintas desa sekalipun. Mengingat ada keperluan spesifik seperti sapi karapan dan sapi hias yang menjadi bagian dari tradisi,” urainya
Selain itu, kata dia, peternak sapi di Madura juga sadar bahwa karkas sapi asli lebih baik dibanding sapi turunan. Sehingga sejauh ini pelarangan pemasukan sapi turunan beserta semennya ke Pulau Garam diklaim masih terkontrol.
Adapun di luar Pulau Garam, tutur Emmylia, inseminasi buatan menjadi strategi utama menggenjot pengembangan sapi. Oleh karena itu, Dinas Peternakan menargetkan tingkat keberhasilan kawin suntik bisa 2 kali suntik berhasil pembuahan dari rata-rata sebelumnya 1,3 kali suntik baru berhasil pembuahan.
“Ada 1.100 enseminator di Jawa Timur yang dilibatkan dalam program ini. Kami juga perbanyak alokasi semen yang tahun lalu 600.000 wadah menjadi 120.000 wadah,” urainya.
Madura Tertutup Bagi Semen Sapi Turunan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melarang peredaran sapi turunan dan semen beku dari jenis ini ke Pulau Madura guna melindungi plasma nutfah di daerah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
35 menit yang lalu
Malaysia Lanjutkan Pencarian MH370 Setelah Mandek 10 Tahun
1 jam yang lalu