Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS SURIAH: Pasukan Pemerintah Gempur Pemberontak dan Hambat Pergerakan ISIS

Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, BEIRUT -- Langkah simultan dilakukan pemerintah Suriah untuk menggempur pasukan pemberontak sekaligus menekan laju pergerakan kelompok ISIS.

Pasukan pemerintah Suriah Senin melancarkan serangan untuk merebut kembali satu daerah strategis yang dikuasai pemberontak dekat Damaskus, juga menekan gerak maju kelompok garis keras ISIS di negara itu, kata satu kelompok pemantau.

Dua hari lalu pemberontak termasuk Front Al-Nusra cabang Al Qaida di Suriah merebut daerah-daerah luas pinggiran tenggara kota itu, Dukhaniyeh, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).

Pasukan pemerintah melancarkan satu serangan balasan besar-besaran dan menggempur pemberontak dari udara dan dengan tembakan mortir, kata direktur SOHR Rami Abdel Rahman.

Ia mengatakan setidaknya 10 petempur pemberontak tewas, Senin.

Satu sumber keamanan di Damaskus mengatakan bahwa tentara dan pemberontak terlibat baku tembak di Dhukaniyeh setelah pemberontak menyusup ke desa itu dan menduduki beberapa gedung.

Sumber itu mengatakan pemberontak memasuki desa itu untuk melonggarkan tekanan terhadap distrik Damaskus timur Jubar, lokasi yang pemerintah berusaha rebut kembali.

Dukhaniyeh terletak dekat daerah pinggiran tenggara Jaramana yang berpenduduk mayoritas Kristen, di mana penduduk mengatakan mereka mendengar ledakan-ledakan tidak jauh dari kota itu.

Desa itu adalah tempat strategis bagi pemberontak karena sebagai tempat untuk melancarkan serangan-serangan mortir di Damaskus.

Sementara itu, pasukan pemerintah terus melakukan operasi yang ditujukan pada pangkalan-panalan kelompok gerilyawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kini berganti nama Negara Islam (IS) di Provinsi Deir Ezzor dan Provinsi Raqa di utara, kata SOHR.

Tetapi SOHR melaporkan setidaknya 69 warga sipil termasuk 18 anak-anak, tewas dalam dua hari serangan-serangan udara pemerintah ke dua provinsi itu, yang sebagaian besar dikuasai ISIS.

Para pegiat mengatakan serangan-serangan udara yang ditargetkan pada ISIS di daerah itu juga menewaskan banyak warga sipil.

Perang di Suriah yang dimulai sejak Maret 2011 menewaskan lebih dari 191.000 orang dan memporakporandakan negara itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara/AFP
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper