Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Kanada Francois-Philippe Champagne menegaskan pihaknya tetap mengenakan tarif balasan sebesar 25% terhadap barang-barang impor asal AS.
Hal ini sekaligus membantah laporan dari sebuah firma riset yang menyatakan bahwa pemerintah Kanada telah menghentikan sebagian besar pungutan tersebut.
Dilansir dari Bloomberg, Minggu (18/5/2025), Champagne mengatakan 70% dari tarif balasan yang diterapkan oleh Kanada pada Maret lalu masih berlaku. Kendati demikian, dia tidak menampik adanya penghentian sementara penerapan beberapa tarif barang karena alasan kesehatan dan keselamatan publik.
Angka 70% tersebut menyiratkan bahwa Kanada terus mengenakan tarif pada sekitar 42 miliar dolar Kanada (US$30,1 miliar) terhadap barang impor AS, tidak termasuk mobil.
Pernyataan Champagne tersebut merupakan tanggapan atas laporan Oxford Economics pada 13 Mei lalu. Merujuk laporan tersebut, ekonom Tony Stillo dan Michael Davenport mengungkapkan bahwa pengecualian tarif pemerintah Kanada baru-baru ini mencakup begitu banyak kategori produk sehingga hasilnya adalah tarif Kanada yang "hampir nol".
Setelah laporan Oxford Economics beredar, politisi oposisi menuduh Perdana Menteri Kanada Mark Carney tidak transparan tentang strategi tarifnya. Padahal, Carney pada masa kampanye pemilihan umum mengaku sebagai kandidat terbaik untuk menangani perang dagang.
Baca Juga
Dia mengatakan berkali-kali bahwa tarif balasan pemerintah dirancang untuk "menyebabkan penderitaan maksimal" di AS. Partai Liberal-nya sendiri telah memenangkan pemilihan pada 28 April lalu.
Meskipun ada kesepakatan dagang antara AS, Kanada dan Meksiko, Presiden AS Donald Trump sendiri telah mengenakan tarif terhadap berbagai produk termasuk mobil dan truk.
Kanada menanggapi dengan terlebih dahulu dengan mengenakan tarif balasan sebesar 25% untuk barang konsumen buatan AS, baja, dan aluminium, kemudian menambahkan tarif untuk kendaraan buatan AS.
Namun pada 15 April, Champagne mengumumkan serangkaian pengecualian jangka pendek. Perusahaan-perusahaan di Kanada diizinkan untuk mengimpor barang-barang yang digunakan dalam pembuatan, pemrosesan, dan pengemasan makanan dan minuman selama enam bulan, tanpa membayar tarif.
Barang-barang yang dibutuhkan untuk kesehatan masyarakat, perawatan kesehatan, keselamatan publik, dan keamanan nasional juga dikecualikan selama waktu tersebut.
Sementara pabrikan mobil yang beroperasi di Kanada seperti General Motors Co. dan Honda Motor Co., diizinkan untuk mengimpor beberapa kendaraan bebas tarif berdasarkan proses yang disebut “remisi berbasis kinerja.” Strateginya adalah memberi perusahaan insentif untuk mempertahankan operasi mereka di Kanada meskipun ada tarif AS.