Bisnis.com, RIYADH--Arab Saudi melaporkan lima kasus baru Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) dan tiga kematian.
Kasus baru itu menambah jumlah seluruh kasus jadi 520, termasuk 163 kematian.
Sementara itu Kementerian Kesehatan negara Teluk yang kaya akan minyak tersebut mengumumkan tiga pasien sepenuhnya pulih dari infeksi virus itu.
Dari seluruh kasus baru tersebut, satu pasien berada di unit perawatan intensif (ICU), tiga berada dalam kondisi stabil dan satu tanpa gejala, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi (17/5/2014).
Semua kasus baru itu ditemukan di Ibu Kota Arab Saudi --Riyad, Jeddah dan Taif.
Selain data statistik harian, Kementerian Kesehatan Arab Saudi pada Sabtu (10/5) membantah beberapa laporan bahwa penjabat menteri yang baru diangkat telah terinfeksi virus tersebut.
MERS dipandang sebagai "sepupu virus SARS", yang lebih mematikan tapi tak terlalu cepat menyebar. SARS merebak di Asia pada 2003 dan menyerang ribuan orang.
Koronavirus tersebut pertama kali ditemukan pertengahan 2012 pada seorang pria tua yang menderita radang paru-paru akut dan gagal ginjal.
Virus itu telah menyebar dari negara Teluk ke Afrika Utara, Asia Tenggara dan Eropa, menewaskan lebih dari seratus orang dan menyerang ratusan orang lagi.
VIRUS MERS-COV: Arab Saudi Umumkan Kematian Baru
Arab Saudi melaporkan lima kasus baru Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) dan tiga kematian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 jam yang lalu
Kala Prabowo Ingin Maafkan Koruptor demi Asset Recovery
12 jam yang lalu
Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar
13 jam yang lalu