Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Headlines Koran: Upaya Baru Menjaga Rupiah, Bank Tetap Ekspansi

Isu perluasan aturan tentang swap hedging sebagai bentuk pendalaman pasar keuangan menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Senin (3/2/2014) selain soal keraguan atas kemampuan Indonesia dalam menghadapi Masyrakat Ekonomi Asean tahun depan dan langkah ekspansi yang terus dilakukan perbankan nasional.
ilustrasi/bisnis.com
ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA— Isu perluasan aturan tentang swap hedging sebagai bentuk pendalaman pasar keuangan menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Senin (3/2/2014) selain soal keraguan atas kemampuan Indonesia dalam menghadapi Masyrakat Ekonomi Asean tahun depan serta langkah ekspansi yang terus dilakukan perbankan nasional.

Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:

Upaya Baru Menjaga Rupiah
Bank Indonesia memperluas aturan tentang swap hedging atau barter lindung nilai sebagai bentuk pendalaman pasar keuangan. Secara tidak langsung, perluasan aturan itu berdampak pada penambahan cadangan devisa dan menjaga stabilitas nilai rupiah (KOMPAS).

Minim Bekal Tatap Pasar Bebas
Masuknya Indonesia ke dalam komunitas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dengan konsekuensi munculnya Asean sebagai pasar tunggal bisa menjadi peluang sekaligus ancaman bagi Indonesia. Tanpa strategi yang tepat Indonesia akan tergilas oleh kemajuan negara Asean lainnya seiring berlakunya MEA pada akhir tahun depan (KONTAN).

Bank Tetap Ekspansi
Perbankan nasional tetap ekspansif untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Meski suku bunga naik tipis, tahun ini kredit diperkirakan tumbuh 15-17%. Untuk menjaga tingkat kesehatan dan keuangan, perbankan akan meningkatkan pendapatan berbasis biaya dan efisiensi  (INVESTOR DAILY).

Defisit Neraca Pembayaran Kian Melebar
Sejumlah pengamat dan akademisi menilai kebijakan Menkeu menerbitkan surat surat utang negara dalam bentuk global bond senilai US$3 miliar, diperkirakan akan menambah tekanan defisit neraca pembayaran yang semakin melebar, meski pemerintah berdalih sebagai upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian perekonomian nasional saat ini (NERACA).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper