Festival Film, GloriFF Rangsang Siswa Kreatif dan Inovatif

Bisnis.com, JAKARTA - Para pelajar sejak dini dirangsang untuk selalu berinovasi dan kreatif, baik dalam bidang pendidikan, seni, dan lainnya. Semua itu bekal untuk masa depan mereka.

Untuk mendorong para siswa kreatif dan inovatif serta bervisi, Sekolah Global Mandiri menyelenggarakan acara Global Mandiri Film Festival (GloriFF), yang merupakan festival film pendek tingkat SMP se-Jawa Barat 2013.

Dalam ajang ini setiap sekolah mengirimkan satu film untuk dilombakan dengan tema Obsess. Ada 10 film dari 10 SMP se-Jawa Barat yang ikut dalam lomba ini.

"Kriteria lomba film harus oroginal karya SMP, bernuansa edukatif, tindak mengandung unsur SARA dan fornografi, serta berdurasi maksimal 10 menit," kata Rifa Ariani, Direktur Sekolah Global Mandiri, di sela-sela Awarding Day GloriFF di Cibubur, Sabtu (2/11/2013).

Festival ini diikuti antara lain oleh SMP 1 Cilengsi, SMP Gunung Putri, SMrP Negeri 1 Kelapa Nunggal, SMP Salman Al-Farisi Bandung, dan beberapa SMP lainnya di Jawa Barat.

Muhammad Fadli, penita GloriFF, menjelaskan festival film pendek ini merupakan festival film pendek tingkat SMP pertama di Jawa Barat.

"Di luar dugaan, ternyata peminatnya cukup banyak. Mereka merasa menemukan wadah baru. Meski sebagai pemula mereka cukup kreatif," ujarnya.

Dia menjelaskan sebelum lomba, peserta festival film ini terlebih dahulu mengikuti pelatihan pembuatan film pendek selama satu hari, yang diselenggarakan oleh Sekolah Global Mandiri, Cibubur, Bogor, 28 September 2013.

"Mereka dilatih cara berakting, editing, penulisan naskah, dan penentuan tema. Setelah itu mereka disuruh membuat film selama satu bulan," katanya.

Pada ajang festival film ini, katanya, setiap sekolah mengirim satu buah film. Ada beberapa katerogi pemenang dalam lomba ini, diantaranya best film, best director, best basic story, best script writer, best poster, best film editing dan best cameraman.

Sebagai juri dalam acara Awarding Day GloriFF ini, antara lain artis Meriam Bellina, Ratna Galih, Ericka Larasti, produser Emil G Hammp, dan Iip S. Hanan yang bekerja sebagai script writer, serta sutradara Dies Krisdiono.