Bisnis.com, JAKARTA — Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan pidato untuk membuka Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026. Pada pidatonya itu, dia menegaskan bahwa dalam pemerintahan hanya ada visi-misi presiden.
Puan menjelaskan, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan arah pembangunan lima tahun ke depan melalui dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
"RPJMN bukan sekadar formalitas perencanaan, tetapi merupakan terjemahan strategis dan teknokratis dari visi-misi Presiden yang terangkum dalam Asta Cita," ujar Puan di Gedung DPR, Jumat (15/8/2025).
Anak dari Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri itu lalu menekankan, dokumen tersebut menjadi kompas pembangunan nasional bagi seluruh kementerian/lembaga.
"Oleh karena itu: tidak ada visi misi menteri, yang ada hanya visi misi Presiden," kata Puan.
Puan berpesan, pembangunan bukanlah proses yang instan, sehingga tidak semua hasil pembangunan dapat dirasakan seketika. Pembangunan disebutnya membutuhkan waktu, konsistensi, dan kesinambungan kebijakan.
Baca Juga
Kebijakan yang hanya berorientasi pada kepentingan sesaat, sebesar apapun tampaknya hari ini baik, akan tetapi dapat berisiko menjadi beban negara di masa depan.
Oleh karena itu, DPR RI bersama Pemerintah memegang tanggung jawab konstitusional yang besar untuk memastikan bahwa setiap kebijakan negara — baik dalam politik hukum, politik pertahanan, politik pembangunan, maupun politik anggaran — dirumuskan secara cermat, dengan mempertimbangkan secara menyeluruh manfaat dan risiko, baik jangka pendek maupun jangka panjang.