Bisnis.com, PEKANBARU—Panasnya suhu politik dan belum jelasnya hasil Pemilukada Riau menyulut beberapa aksi mahasiswa dan organisasi massa di provinsi itu akhir-akhir ini, tapi KPUD Riau menyatakan siap menggelar rapat penghitungan hasil rekapitulasi suara 16 September.
Sebagai informasi, sejak tahapan pencoblosan dilakukan pada 4 September, situasi politik di Riau memang sedang memanas. Banyak terjadi aksi dari mahasiswa dan ormas menuntut KPUD Riau transparan, ada juga yang mempertanyakan kenapa KPUD tidak melakukan hitungan cepat (quick count).
Selain itu, kondisi semakin memanas akibat partai pendukung masing-masing mengeluarkan hasil hitungan mereka ke publik dan menyatakan pasangan mereka memperoleh suara terbanyak.
Tudingan masyarakat menganggap adanya transaksi politik yang dilakukan KPUD Riau selama rentang waktu dari pencoblosan hingga penghitungan juga kerap mengemuka ke publik.
Menurut Edy Sabli, Ketua KPUD Riau, semua tahapan akan dijalankan. Rekapitulasi suara tingkat kabupaten, katanya, sudah selesai dilaksanakan pada 11 dan 12 September, sekarang mempersiapkan semuanya untuk rekapitulasi suara pada 16 September.
“Soal hitung cepat memang tidak ada kewajiban KPUD melakukannya. Soal kritiakan, jika tidak ada bukti kenapa harus ditanggapi, biarkan saja berkoar-koar, jika yang disampaikan itu fitnah mereka sendiri yang akan menanggung dosanya ” katanya.
Sebagai informasi, untuk hasil penghitungan rekapitulasi hasil suara di tingkat kabupaten seperti yang dilansir Riau Pos dari sebanyak 163 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di 12 kabupaten/kota se-Riau, pasangan nomor urut 2, Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman (Aman) berhasil memperoleh suara tertinggi yakni 658.150 suara (28,82%) dari 2.377.582 suara sah.
Posisi kedua ditempati pasangan nomor urut 1, Herman Abdullah-Agus Widayat (HA) dengan 546.638 suara (22,99%).
Perolehan suara terbanyak ketiga diraih pasangan nomor urut 4, Achmad-Masrul Kasmy (Beramal) dengan 493.604 suara (20,76%) diikuti pasangan nomor urut 3, Lukman Edy-Suryadi Khusaini (Lurus) dengan 334.458 suara (14,07%) dan pasangan nomor urut 5, Jon Erizal-Mambang Mit (JE-MM) dengan 317.732 suara (13,36%).
“Untuk penghitungan suara, kami sudah siap, meski banyak aksi dan tudingan itu kami tanggapi secara bijaksana, jika ada pelanggaran silahkan lapor kepada instansi yang berwenang. Tugas kami adalah melakukan rapat penghitungan rekapitulasi suara,” terangnya.