Bisnis.com, JAKARTA—Presiden AS Barack mengatakan akan terus melobi Presiden Rusia Vladimir Putin untuk ikut menyerang Suriah, saat keduanya bertemu di St. Petersburg kemarin setelah Inggris membatalkan rencana serangan tersebut.
Dalam perjalanannya dari Stockholm ke Rusia, Obama mengatakan kredibilitas AS dan dunia tengah dipertaruhkan. Dia tampak tersinggung ketika seorang wartawan bertanya soal "red line" atau garis merah yang dia tetapkan terhadap Presiden Suriah Hafez al-Assad saat konferensi pers di Gedung Putih pada Agustus 2012.
"Saya tidak menetapkan garis merah. Dunialah yang menetapkan garis merah tersebut," ujar Obama merujuk pada larangan penggunaan senjata kimia.
Putin kembali mempertanyakan bukti yang dikemukakan oleh negara Barat. Dia menuduh Menlu AS John Kerry berbohong ketika mencoba meyakinkan Kongres untuk menyetujui serangan ke Suriah. Kerry pun dituding meremehkan peran kelompok pemberontak Alqaeda
"Satuan Al Qaeda merupakan eselon militer utama dan mereka tahu akan hal itu," ujar Putin sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (5/9/2013). "Dia berbohong dan tahu dia berbohong atas apa yang dia katakan."
Sementara itu, ketika berdebat dengan Kongres di AS, Kerry mengatakan masih akan ada jalan bagi Rusia untuk mempertimbangkan serangan tersebut.
Kerry menepis kekhawatiran bahwa serangan AS ke Suriah akan memprovokasi Rusia untuk ikut berperang.
Sementara itu di Inggris, Perdana Menteri David Cameron tidak mendapat persetujuan parlemen untuk melakukan serangan tersebut. (ltc)