Bisnis.com, JAKARTA--Kepolisian Resor Kota Besar Bandung kini mengarahkan penyelidikan ke motif asmara di balik pembunuhan branch manajer PT Venera Mukti Finance Fransisca Yovie (Sisca) yang terindikasi melibatkan korban dengan seorang perwira menengah di jajaran Polda Jabar.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Sutarno mengungkapkan penyelidikan motif asmara antara korban dan perwira menengah berpangkat komisaris polisi (Kompol) dilakukan, setelah adanya 'lampu hijau' dari Kapolda Jabar Irjen Pol Suhardi Alius.
"Pak Kapolda telah memerintah untuk mengungkap kasus ini. Kalau ada [aparat polisi] yang terlibat jangan ditutup-tutupi," ujarnya dalam keterangan pers di Bandung, sebagaimana ditayangkan TvOne Selasa (13/8/2013) siang.
Sutarno menjelaskan petunjuk adanya motif asmara di balik pembunuhan antara lain karena pihak yang berwajib menemukan surat curhat korban dan fotonya bersama dengan seorang Kompol yang bertugas di Polda jabar.
"Dalam suratnya korban berkeluh-kesah kepada Kompol tadi. Ada kata-kata asmara [sebagaimana layaknya orang berpacaran]," paparnya.
Namun, menurut Kapolrestabes Bandung, sejuh ini pihaknya belum melakukan pemeriksaan terhadap Kompol yang disebut-sebut dalam surat korban tadi.
Jika motif asmara benar terjadi di balik pembunuhan Sisca, maka hal itu mematahkan dugaan sebelumnya bahwa kasus pembunuhan yang menggegerkan ini terjadi karena perampokan.
Sebelumnya Kota Bandung digegerkan dengan pembunuhan sadis terhadap seorang gadis pada Senin 5 Agustus 2013.
Dua orang yang mengendarai sepeda motor menculik Sisca di depan rumah kontrakannya yakni di Jalan Setra Indah Utara 11, Bandung. Kedua pelaku kemudian menyeret korban lebih dari 500 meter dengan menggunakan sepeda motor.
Gadis berparas cantik ini dieksekusi dengan cara dibacok oleh sebilah golok di dekat sebuah lapangan di Jalan Cipedes Tengah, Kota Bandung.
Ketika pembunuhan dilakukan, lokasi tempat kejadian tengah sepi karena penghuni pemukiman kebanyakan tengah berbuka puasa di rumah. Korban yang tersungkur di tengah jalan ditemukan oleh anak-anak kecil yang baru bermain kembang api dan petasan.
Korban menghembuskan nafas terakhir saat mobil patroli dari Polsek Sukajadi membawanya ke Rumah Sakit Umum Pemerintah Hasan Sadikin Bandung.
Kedua pelaku belakangan diketahui bernama Ade dan Wawan. Ade menyerahkan diri kepada polisi, Sabtu (10/8/2013), sedangkan Wawan ditangkap di Cianjur pada Minggu (11/8/2013).