BISNIS.COM, BATAM--Badan Narkotika Nasional (BNN) meningkatkan pengawasan peredaran narkotika melalui jasa pelayanan ekspedisi yang saat ini sudah disinyalir sebagai modus yang sedang berkembang untuk menyelundupkan peredaan narkotika di indonesia.
Benny J Mamoto, Deputi Bidang Pemberantasan BNN, mengungkapkan saat ini jasa ekspedisi sudah semakin banyak dimanfaatkan untuk menitipkan narkotika yang dikemas dalam berbagai bentuk setelah ditemukannya beberapa kasus di Indonesia.
"Saat ini juga banyak dan sedang berkembang lewat jasa titipan pos. Beberapa waktu lalu di kantor pos Pasar Baru ditemukan 34 kasus sejak Januari sampai sekarang," papar dia di Batam, Rabu (24/4/2013).
Dia menjelaskan saat ini pemanfaatan jasa ekspedisi sudah dilakukan untuk menyelundupkan narkotika antar pulau dan antar provinsi.
BNN, lanjut dia, sudah bekerja sama dengan asosiasi pengusaha jasa ekspedisi untuk mendeteksi modus yang menggunakkan jasa ekspedisi termasuk juga menyelediki dugaan adanya keterlibatan oknum internal penyedia jasa ekspedisi.
"BNN sudah bekerja sama dengan asosiasi untuk mendeteksi dan melakukan control delivery. Ini akan terus kami bahas bersama," kata dia.
Berdasarkan data BNN, peredaran narkotika di Indonesia menggunakkan jalur laut mencapai 80%. Adapun penyelundupan narkotika yang lolos di peredaran mencapai 90%.
Adapun dari jumlah peredaran, Kota Jakarta berada di posisi satu diikuti Kepulauan Riau. BNN juga memperkirakan penyelundupan narkotika di Indonesia masuk melalui Batam hampir 50%. Foto: Ilustrasi