BISNIS.COM,DENPASAR -- Perolehan devisa di Bali merosot sebesar 6,16% dari US$46,04 juta pada Februari 2012 menjadi US$43,20 juta pada Februari 2013, karena belum pulihnya kondisi perekonomian di negara-negara tujuan ekspor.
"Perolehan devisa Februari 2013 juga menurun 1,32% dibandingkan dengan Januari 2013 yang mencapai US$43,78 juta," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Gede Suarsa, Jumat (5/4).
Selama ini Bali memiliki lima negara tujuan ekspor, yakni Amerika Serikat yang mampu menyerap 18,48%, Jepang (10,43 %), Singapura (6,96%), Australia (6,59%), dan Prancis (4,84%).
Ekspor matadagangan asal Bali tersebut dilakukan melalui Bandara Ngurah Rai dan pelabuhan di Jawa Timur.
Gede Suarsa menambahkan bahwa lima komoditas utama yang menembus pasaran luar negeri itu meliputi produk pakaian jadi bukan rajutan 15,47% serta produk ikan dan udang 15,37%.
Selain itu produk perhiasan atau permata 11,88%, produk kayu dan barang dari kayu 10,46% serta perabot dan penerangan rumah 9,36%.
Sementara ekspor non migas Bali selama 2012 sebesar US$481,83 juta , menurun 3,22% dibandingkan dengan tahun sebelumnya mencapai US$497,86 juta.(Antara)
DEVISA BALI: Turun 6,16% Hanya US$43,2 Juta
BISNIS.COM,DENPASAR -- Perolehan devisa di Bali merosot sebesar 6,16% dari US$46,04 juta pada Februari 2012 menjadi US$43,20 juta pada Februari 2013, karena belum pulihnya kondisi perekonomian di negara-negara tujuan ekspor. "Perolehan devisa Februari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
37 menit yang lalu
Historia Bisnis: Momen 'Thai-boxing' Hempaskan Rupiah & Bursa RI
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu