Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekolah Rakyat, Mendagri: Ratusan Pengajuan Pemda Terganjal Lahan

Mendagri Tito Karnavian menyatakan ratusan pengajuan Sekolah Rakyat dari pemda kebanyakan terganjal kriteria luas lahan.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Dok ANTARAFOTO
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Dok ANTARAFOTO
Ringkasan Berita
  • Pemerintah pusat menerima lebih dari 200 pengajuan dari pemda untuk mendirikan Sekolah Rakyat, tetapi banyak yang terganjal syarat luas lahan minimal 5 hektare.
  • Program Sekolah Rakyat bertujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu agar memiliki masa depan yang lebih baik.
  • Program ini diharapkan dapat mengoptimalkan aset-aset pemerintah yang terbengkalai dan memicu perputaran ekonomi melalui pembangunan dan operasional sekolah.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengklaim pemerintah pusat menerima banyak usulan dari pemerintah daerah (pemda) untuk mendirikan Sekolah Rakyat, bahkan melebihi 200 pengajuan.

Namun, dia mengatakan bahwa tidak semuanya memenuhi syarat, terutama terkait luas lahan. Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa program Sekolah Rakyat menjadi fokus utama dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara sore ini, Selasa (29/7/2025).

“Banyak sekali yang mengajukan, melebihi 200 [pengajuan]. Tapi ada yang lahannya hanya 2.000 meter, tidak sesuai kriteria. Syaratnya minimal 5 hektare supaya ada lapangan bola, asrama, laboratorium, dan fasilitas lainnya,” kata Tito kepada wartawan.

Apalagi, dia menegaskan bahwa tujuan dari pendirian Sekolah Rakyat adalah untuk memberi kesempatan anak-anak dari keluarga kurang mampu agar memiliki masa depan yang lebih baik dibandingkan orang tuanya.

Sejauh ini terkait status lahan, Tito menyebut ada yang berasal dari aset pemerintah pusat dan ada juga yang dimiliki pemda. Dia menilai program ini bisa mengoptimalkan aset-aset yang sebelumnya terbengkalai. 

“Aset yang sebelumnya jadi beban tidak dipakai, itu dengan sekolah rakyat akan menjadi produktif. Dan jangan lupa disitu ada perputaran logistik karena untuk membuat bangunan, perlu ada bahan bangunan dan boardingnya pasti ada persiapan makan otomatis ada rantai pasok yang berputar. Ekonomi akan jalan,” pungkas Tito. 

Menurut pantauan, rapat tersebut turut dihadiri oleh sejumlah menteri terkait, termasuk Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro