Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Usulan IKN Jadi Kantor Wapres Gibran, Bahlil: Silakan Saja

Bahlil Lahadalia mempersilakan adanya usulan soal IKN menjadi kantor wapres Gibran.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat di acara Rembuk Tani Swasembada Gula Nasional di Sleman, Yogyakarta pada Selasa (8/7/2025)/Youtube Setwapres
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat di acara Rembuk Tani Swasembada Gula Nasional di Sleman, Yogyakarta pada Selasa (8/7/2025)/Youtube Setwapres
Ringkasan Berita
  • Partai NasDem mengusulkan agar Ibu Kota Nusantara (IKN) dijadikan kantor Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa setiap pihak berhak mengusulkan ide tersebut.
  • Bahlil menegaskan bahwa Partai Golkar akan mendukung keputusan pemerintah terkait usulan tersebut, sejalan dengan sikap partai sebagai pendukung pemerintah.
  • Pembangunan IKN akan terus berjalan sesuai rencana tanpa moratorium, dan Bahlil mengingatkan bahwa proses pembangunan ibu kota negara membutuhkan waktu yang panjang.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menanggapi usulan Partai NasDem yang mengusulkan agar Ibu Kota Nusantara (IKN) dijadikan kantor Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Bahlil, setiap pihak berhak menyampaikan pendapat selama masih dalam bentuk usulan.

"Kita silakan saja, namanya saja usulan kan semuanya boleh mengusulkan," kata Bahlil seusai acara Musda ke-11 DPD Golkar Jakarta di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2025). 

Dia juga menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto adalah sosok yang demokratis dan pasti akan mempertimbangkan opsi terbaik bagi bangsa dan negara.

Terkait sikap Golkar, Bahlil menegaskan bahwa partainya akan mendukung apa pun keputusan pemerintah.

“Kalau Golkar, kalau kita kan partai pendukung pemerintah, apa yang diputuskan oleh pemerintah, ya kita dukung,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Bahlil memastikan bahwa pembangunan IKN tetap berjalan sesuai rencana dan tidak ada wacana moratorium.

Bahlil juga mengingatkan bahwa pembangunan sebuah ibu kota negara membutuhkan waktu dan proses yang panjang.

"Yang namanya membangun suatu kota negara itu kan tidak secepat dan tidak waktu yang 5 tahun," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro