Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Lawatan Prabowo dari Tanah Haram, BRICS, Pusat Eropa, hingga Bastille Day

Sejumlah kesepakatan telah dicapai dalam lawatan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto.
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron saat menghadiri perayaan Hari Bastille di Paris, Prancis pada Senin (14/7/2025)/Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron saat menghadiri perayaan Hari Bastille di Paris, Prancis pada Senin (14/7/2025)/Youtube Sekretariat Presiden

Sambutan di KTT BRICS

Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva menyambut dengan hangat bergabungnya Indonesia dalam keanggotaan tetap BRICS.

Lula menyebut Indonesia sebagai sahabat lama yang memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan negara-negara berkembang untuk mewujudkan tatanan dunia yang lebih adil dan setara.

“Kami menyambut Indonesia sebagai anggota BRICS seperti membuka pintu rumah saya untuk seorang teman lama,” ujar Lula.

Presiden Prabowo dalam sebuah acara./Ist
Presiden Prabowo dalam sebuah acara./Ist

Menurut Lula, Indonesia memiliki peran bersejarah dalam mengibarkan semangat perjuangan global south sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955.

“70 tahun yang lalu, pada Konferensi Bandung, Indonesia telah mengibarkan panji perjuangan untuk tatanan internasional yang lebih adil,” katanya.

Lula turut mengapresiasi sikap tegas Presiden Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang mengkritik penggunaan kekuatan dalam hubungan internasional dan menekankan pentingnya penegakan hukum internasional. Menurutnya, Indonesia dan Brasil memiliki suara yang penting untuk mendukung perdamaian dunia.

“Seperti Brasil, Indonesia selalu menyatakan bahwa dialog adalah satu-satunya jalan keluar dari perang di Ukraina. Saya berterima kasih kepada Presiden Prabowo atas partisipasi Indonesia dalam kelompok Sahabat Perdamaian yang diusulkan oleh China dan Brasil,” lanjutnya.

Dalam pernyataannya, Lula juga menyoroti kesamaan visi Indonesia dan Brasil dalam menanggulangi kemiskinan, kelaparan, dan perubahan iklim. Presiden Lula pun mengapresiasi program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo sebagai salah satu program pemberian makan gratis bagi ibu hamil dan menyusui, balita, serta anak sekolah.

“The Global Alliance against Hunger and Poverty yang terbentuk saat Presidensi Brasil dalam G20 akan membantu mewujudkan rencana ini. Saya sampaikan kepada Presiden Prabowo pengalaman Brasil dalam National School Feeding Program, PNAE, sebuah referensi global mengenai subjek tersebut,” ujar Presiden Lula.

Secara lebih luas, Presiden Lula menyampaikan pentingnya penguatan hubungan antara Amerika Selatan dan Asia Tenggara.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Indonesia atas dukungan berkelanjutan mereka dalam memperkuat hubungan antara Brasil dan Asean,” tandas Lula

Kampung Haji 

Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani mengatakan dalam pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud, di Jeddah, kedua sepakat membangun Kampung Haji.

Rosan menjelaskan Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah menyetujui permintaan Presiden Indonesia untuk membangun Indonesia Village yang lokasinya sangat strategis, hanya 400 meter dari Masjidil Haram. Sayangnya Rosan tidak memberitahu kapan Kampung Haji akan mulai digarap. 

"Crown Prince Mohammed bin Salman, menyetujui permintaan dari Bapak Presiden untuk mendirikan kampung Indonesia atau Indonesia Village,” kata Rosan, Minggu (13/7/2025).

Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar, menceritakan mengenai inisiasi dan rencana pembangunan kampung haji Indonesia di Tanah Suci. Dia berharap pembangunan akan terealisasi sesegera mungkin. 

Menurut Menag, selain kampung haji, dalam pertemuan tersebut juga dibahas berbagai upaya untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara. Nasaruddin juga mengaku mendampingi Prabowo untuk menjajaki pembicaraan teknis dengan beberapa pihak di Arab Saudi.  

Pertemuan tersebut, lanjut Menag, berlangsung selama kurang lebih satu jam dan menjadi momentum strategis untuk memperkuat peran Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji. Ini sekaligus sebagai bentuk pelayanan optimal bagi jemaah Indonesia.

Diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jemaah haji terbanyak di dunia. Pada 2025, jumlah kuota jemaah haji Indonesia mencapai 221.000 jemaah, terdiri dari 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah khusus. Selain itu, Indonesia juga mendapat kuota tambahan sebesar 20.000 jemaah, sehingga totalnya menjadi 241.000 jemaah. 

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper