Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR: Jangan Ada yang Ditutupi dari Kasus Kematian Diplomat Kemenlu!

Komisi I DPR hingga kini menerima sejumlah informasi yang mengindikasikan adanya kejanggalan dalam peristiwa kematian diplomat Kemenlu tersebut.
Tempat kejadian perkara Diplomat Kemlu tewas dalam indekos/Istimewa
Tempat kejadian perkara Diplomat Kemlu tewas dalam indekos/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono mendorong aparat penegak hukum (APH) untuk melakukan penyelidikan menyeluruh, transparan, dan berkeadilan dalam kasus tewasnya Diplomat atau pegawai Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan.

Dia mengungkapkan bahwa pihaknya hingga kini menerima sejumlah informasi yang mengindikasikan adanya kejanggalan dalam peristiwa kematian diplomat Kemenlu tersebut. 

“Kami serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk mengusut kasus ini. Jangan ada yang ditutupi. Kita ingin keadilan ditegakkan, dan keluarga almarhum mendapatkan kejelasan dan keadilan yang layak,” tegasnya sebagaimana dikutip dari laman resmi DPR, Selasa (15/7/2025).

Politisi Golkar ini juga meminta masyarakat untuk menahan diri dari spekulasi yang ada sembari menunggu proses hukum berjalan. Menurutnya, sikap bijak harus diutamakan supaya penanganan kasus tetap fokus dan objektif. 

“Penyelidikan sedang berlangsung, jadi kita belum bisa menarik kesimpulan. Kami di Komisi I akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan memastikan agar proses berjalan secara akuntabel,” ucapnya.

Lebih jauh, dia pun menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Arya, yang dikenal berdedikasi tinggi dalam isu penyelamatan dan perlindungan WNI di luar negeri.

“Kami sangat berduka atas kepergian almarhum. Beliau adalah tenaga ahli yang berdedikasi dan memiliki rekam jejak luar biasa dalam perlindungan WNI, termasuk dalam penanganan kasus TPPO [tindak pidana perdagangan orang]. Ini tentu menjadi kehilangan besar bagi bangsa,” ujarnya.

Sekadar informasi, kasus ini terungkap pada Selasa (8/7/2025). Kala itu, warga setempat melaporkan temuan jasad dengan kepala dibungkus lakban ke kepolisian.  

Berdasarkan proses penyelidikan yang ada, kepolisian telah mengungkap bahwa sejauh ini pada jasad Arya belum ditemukan tanda kekerasan. Adapun, pada lakban yang menutupi wajah jenazah hanya ditemukan sidik jari Arya. 

Di samping itu, Wakasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Sigit Karyono mengatakan bahwa Arya mengidap sejumlah penyakit di antaranya Gerd dan penyakit kolesterol.  

Kemudian, Sigit menyatakan bahwa pihaknya masih mendalami lebih lanjut terkait dengan temuan yang ada, termasuk dengan CCTV. Hal tersebut juga telah di asistensi dari Pusiden Mabes Polri. 

“Apakah korban ini benar-benar meninggal karena apa gitu kan, sementara prosesnya masih dalam proses penyelidikan," ujar Sigit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper