Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Ancam Serangan Lebih Besar ke Iran jika Perdamaian Gagal Terwujud

Trump ancam serangan lanjutan lebih besar ke Iran jika tidak ada perdamaian, setelah sukses hancurkan tiga fasilitas nuklir.
Presiden AS Donald Trump saat konferensi pers di Gedung Putih di Washington, DC, AS, Senin, (24/2/2025). Bloomberg/Al Drago
Presiden AS Donald Trump saat konferensi pers di Gedung Putih di Washington, DC, AS, Senin, (24/2/2025). Bloomberg/Al Drago

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan melakukan serangan yang jauh lebih besar kepada Iran jika tak bersedia melakukan perdamaian.

Trump menyatakan bahwa tiga fasilitas nuklir utama Iran telah dihancurkan oleh pasukan militer AS, yakni Fordow, Natanz, dan Esfahan.

“Tetapi sekarang saatnya berdamai. Jika mereka tidak melakukannya, serangan di masa depan akan jauh lebih besar dan jauh lebih mudah,” kata Trump dalam pidato yang disiarkan di akun X The White House, Sabtu (21/6/2025) waktu setempat.

Trump menyatakan tujuan dari serangan ini untuk menghancurkan kapasitas nuklir dan instrumen Iran serta menghentikan ancaman nuklir. Dia juga menyebut bahwa serangan tersebut telah berhasil dilakukan.

“Malam ini, saya dapat melaporkan kepada dunia bahwa serangan itu merupakan keberhasilan militer yang spektakuler,” ujarnya.

Selama 40 tahun, kata Trump, Iran menyebut bahwa kematian bagi Amerika adalah kematian bagi Israel. Kepala Negara AS itu telah memutuskan untuk tidak akan membiarkan hal ini kembali terjadi.

“Saya sudah lama memutuskan bahwa saya tidak akan membiarkan ini terjadi. Ini tidak akan berlanjut,” sambungnya.

Dalam pidatonya, Trump juga mengucapkan terima kasih dan memberikan selamat kepada Perdana Menteri Israel Netanyahu.

“Kami bekerja sebagai tim yang mungkin belum pernah ada tim yang bekerja sebelumnya, dan kami telah menempuh jalan panjang untuk menghapus ancaman mengerikan ini bagi Israel,” imbuhnya.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pasukan militer Israel dan militer AS atas operasi yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa dekade.

Lebih lanjut, Trump kembali memberikan ultimatum bahwa Iran harus memilih antara menerima perdamaian atau menghadapi serangan yang jauh lebih parah dari apa yang telah terjadi dalam delapan hari terakhir.

“Tetapi jika perdamaian tidak segera datang, kami akan mengejar target lainnya dengan kecepatan dan keterampilan presisi. Sebagian besar dari mereka dapat disingkirkan dalam hitungan menit,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper