Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik dengan Israel Berlanjut, Trump Desak Iran Menyerah Tanpa Syarat

Donald Trump mendesak Iran untuk menyerah tanpa syarat dan memperingatkan bahwa kesabaran AS semakin menipis.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Mark Carney, dan Presiden AS Donald Trump menghadiri sesi foto selama KTT G7, di Kananaskis, Alberta, Kanada, 16 Juni 2025./Reuters-Suzanne Plunkett
Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Mark Carney, dan Presiden AS Donald Trump menghadiri sesi foto selama KTT G7, di Kananaskis, Alberta, Kanada, 16 Juni 2025./Reuters-Suzanne Plunkett

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Iran untuk menyerah tanpa syarat. Trump juga memperingatkan bahwa kesabaran AS semakin menipis, meski menyatakan tidak berniat untuk menghabisi pemimpin tertinggi Iran untuk saat ini. 

Melansir Reuters pada Rabu (18/6/2025), pernyataan tersebut disampaikan Trump ketika konflik antara Israel dan Iran memasuki hari keenam.

Pernyataan Trump disampaikan melalui media sosial Truth Social dan mengisyaratkan sikap yang lebih agresif terhadap Iran di tengah pertimbangan apakah AS akan meningkatkan keterlibatan militer.

“Kami tahu persis di mana ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi,” tulis Trump. “Kami tidak akan menghabisinya (membunuh!), setidaknya belum sekarang... Kesabaran kami hampir habis.”

Tiga menit kemudian, dia kembali mengunggah pernyataan singkat, yaitu penyerahan diri tanpa syarat Iran.

Seorang pejabat Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Trump telah berbicara via telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (17/6/2025)

Namun, komentar Trump yang kerap kontradiktif dan ambigu mengenai konflik antara Israel dan Iran dinilai memperburuk ketidakpastian atas eskalasi terbaru ini. Pernyataan publik Trump pun terus bergeser, mulai dari ancaman militer hingga wacana diplomasi, mencerminkan pendekatan luar negeri yang kerap tidak konsisten.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, bahkan memperingatkan bahwa Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bisa bernasib sama seperti Presiden Irak Saddam Hussein, yang digulingkan lewat invasi AS dan dihukum mati pada 2006.

Trump sebelumnya menyatakan kemungkinan mengirim Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff atau Wakil Presiden JD Vance untuk menemui pejabat Iran. 

Dia juga membantah bahwa kepergiannya lebih awal dari KTT G7 di Kanada berkaitan dengan perundingan gencatan senjata. Menurutnya, ada hal yang jauh lebih besar yang sedang dipersiapkan.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan belum ada indikasi bahwa AS akan secara aktif masuk ke dalam konflik.

Menurut sumber Gedung Putih, Trump menggelar pertemuan tertutup dengan Dewan Keamanan Nasional selama 90 menit pada Selasa sore waktu setempat untuk membahas konflik ini. Namun, tidak ada rincian lebih lanjut yang dibagikan ke publik.

Di sisi lain, tiga pejabat AS menyebut bahwa militer AS tengah mengirim tambahan pesawat tempur ke Timur Tengah dan memperpanjang masa penugasan pesawat yang sudah dikerahkan. 

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan bahwa langkah ini bersifat defensif. Hingga kini, AS baru terlibat dalam aksi pertahanan, termasuk membantu menembak jatuh rudal yang diluncurkan ke arah Israel.

Sementara itu, seorang pejabat militer Israel menyebut sekitar 10 rudal balistik diluncurkan dari Iran ke arah Israel pada Rabu dini hari. Mayoritas dari serangan tersebut berhasil dicegat sistem pertahanan udara, meski ledakan terdengar di Tel Aviv.

Media lokal Iran melaporkan ledakan juga terjadi di Teheran dan Kota Karaj yang terletak di sebelah barat ibu kota.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper