Bisnis.com, JAKARTA — Rusia mengatakan akan mengakhiri perang di Ukraina jika NATO mau melakukan hal ini.
Dilansir dari Newsweek, Moskow akan mengakhiri perang di Ukraina setelah NATO menarik pasukan dari negara-negara Baltik.
Bukan isapan jempol, hal tersebut dikatakan langsung oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan kepada kantor berita negara TASS.
Dalam kutipan yang dikutip Newsweek pada hari Senin, Ryabkov mengklaim jika akar penyebab invasi Moskow ke Ukraina adalah ekspansi NATO ke timur.
Pejabat yang bertanggung jawab atas perundingan dengan Amerika Serikat itu tampaknya telah kembali pada ultimatum Kremlin pra-2022 agar NATO mundur ke perbatasannya pada 1997.
Sebelum invasi skala penuh, Kremlin mengeluarkan ultimatum dengan menyerukan Ukraina untuk melucuti senjata, meninggalkan aspirasi NATO-nya, dan agar aliansi tersebut menarik pasukan dari negara-negara Baltik dan Eropa Timur.
Baca Juga
Pejabat dan pengamat Baltik mengatakan hal ini dapat membuka jalan bagi potensi agresi Rusia terhadap Estonia, Latvia, dan Lithuania.
Sebagai informasi, NATO telah mengerahkan batalion multinasional di ketiga negara tersebut sebagai bagian dari paket pencegahan yang disepakati menyusul agresi Rusia terhadap Ukraina pada 2014.
Jumlah pasukan telah ditingkatkan menyusul invasi pada 2022.