Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadwal Hari Tasyrik 2025: Larangan, Anjuran, dan Maknanya untuk Umat Islam

Jadwal Hari Tasyrik 2025, hari dilarangnya puasa selama 3 hari setelah Iduladha pada 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Sapi untuk kurban di Medan, Minggu (16/6/2024). - Bisnis/Delfi/K68
Sapi untuk kurban di Medan, Minggu (16/6/2024). - Bisnis/Delfi/K68

Bisnis.com, JAKARTA - Hari Tasyrik jatuh pada 11, 12, dan 13 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah. Pada 2025, Hari Tasyrik akan jatuh pada tanggal 7, 8, dan 9 Juni atau tepatnya tiga hari setelah Iduladha berlangsung.

Dilansir dari NU, Hari Tasyrik merupakan hari larangan. Di mana dalam riwayat Abu Dawud dan Muslim seperti dikutip Syekh Abu Zakariya Al-Anshari dalam Kitab Asnal Mathalib menjelaskan, umat muslim dilarang melakukan ibadah puasa pada hari-hari tasyrik. Karena, hari tersebut dianjurkan untuk makan, minum, dan berzikir kepada Allah.

قوله (وَكَذَا أَيَّامُ التَّشْرِيقِ) وَهِيَ ثَلَاثَةُ أَيَّامٍ بَعْدَ يَوْمِ الْأَضْحَى لِلنَّهْيِ عَنْ صِيَامِهَا فِي خَبَرِ أَبِي دَاوُد بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ وَفِي خَبَرِ مُسْلِمٍ أَنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Artinya, “(Demikian juga hari tasyrik), yaitu tiga hari setelah Idhuladha karena larangan puasa pada hadits riwayat Abu Dawud dengan sanad sahih dan pada hadits riwayat Muslim, ‘Bahwa itu semua adalah hari makan, minum, dan zikir kepada Allah swt,’” (Syekh Zakariya Al-Anshari, Asnal Mathalib, juz V, halaman 314).

Adapun pandangan serupa dalam hadits riwayat Bukhari dan An-Nasa’i yang menyebutkan Rasulullah pernah mengatakan, umat muslim tidak diperkenankan berpuasa kecuali yang tidak memperoleh hewan kurban.

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ

Artinya, “Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR. Bukhari, no. 1859).

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ يَوْمَ عَرَفَةَ وَيَوْمَ النَّحْرِ وَأَيَّامَ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَهِيَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

Artinya, “Dari Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Hari Arafah, hari Iduladha, dan hari Tasyrik adalah hari raya kita pemeluk agama Islam, serta merupakan hari-hari untuk makan dan minum.” (HR. An-Nasa’i, no. 2954).

Arti Tasyrik

Secara bahasa, "Tasyrik" berasal dari kata Arab "syarraqa" yang berarti menjemur atau menghadap ke arah sinar matahari.

Pada masa Rasulullah SAW, umat Islam menjemur daging kurban di bawah sinar matahari untuk diawetkan. Kemudian hari-hari menjemur ini dikenal sebagai hari Tasyrik.

Hari Tasyrik juga merupakan waktu yang diperbolehkan bagi umat Islam untuk menyembelih hewan kurban, sebagai bagian dari ibadah yang dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Adha.

Amalan pada Hari Tasyrik

Meskipun dilarang berpuasa, namun pada hari ini dianjurkan untuk melakukan sejumlah amalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilakukan yakni berdzikir.

Kemudian umat islam dianjurkan untuk memperbanyak takbir pada hari-hari tasyrik. Hal ini terdapat dalam firman Allah dalam surat Al-Baqarah dan sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari.

Allah swt berfirman, “Dan berzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari yang berbilang,” (QS. Al baqarah: 203).

“Hari 10 dan hari-hari tertentu adalah Hari Tasyrik.’ Sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah ra. keluar ke pasar pada hari 10 sambil bertakbir. Orang-orang pun ikut bertakbir karena takbir keduanya. Muhammad bin Ali juga bertakbir setelah salat sunnah,” (HR Bukhari).

Ibnu Hajar Al-Asqalani menyebutkan, dalam kutipan riwayat hadits menganjurkan umat muslim untuk membaca kalimat tahlil, tahmid, dan takbir pada hari tasyrik bulan Dzulhijjah.

وقد وقع في رواية بن عمر من الزيادة في آخره فَأَكْثِرُوْا فِيْهِنَّ مِنَ التَّهْلِيْلِوَالتَّحْمِيْدِ وَالتَّكْبِيْرِ

Artinya, “Pada riwayat Ibnu Umar ada tambahan kalimat di akhir, Perbanyaklah tahlil, tahmid, dan takbir pada Hari Tasyrik,” (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: II/529).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper