Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Rapat dengan Bahlil Cs Soal Peralihan LG ke Huayou di Proyek Baterai

Prabowo menggelar rapat terbatas (ratas) dengan sejumlah menteri terkait dengan tindak lanjut didepaknya LG Energy Solution (LGES).
Presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan pers usai menghadiri peresmian dan pembukaan Konvensi dan Pameran Tahunan ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex Tahun 2025, ICE BSD, Tangerang, Rabu (21/5/2025). /Bisnis-Akbar Evandio
Presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan pers usai menghadiri peresmian dan pembukaan Konvensi dan Pameran Tahunan ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex Tahun 2025, ICE BSD, Tangerang, Rabu (21/5/2025). /Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas (ratas) dengan sejumlah menteri terkait dengan tindak lanjut didepaknya LG Energy Solution (LGES) dari proyek pengembangan baterai mobil listrik, Kamis (22/5/2025). 

Beberapa menteri yang terlihat hadir di antaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

Bahlil menyebut para menteri termasuk dirinya akan memberikan laporan kepada Presiden ihwal tindak lanjut setelah Indonesia memutuskan hubungan dengan LG di proyek tersebut, dan digantikan oleh pabrikan baterai asal China, Zhejiang Huayou Cobalt. 

"Kan kita sudah tahu bahwa LG sejak dari awal kami sudah memutuskan hubungannya dan akan dilakukan kerja sama kepada Huayou. Jadi ini partner baru dan sudah selesai sih. Ini tinggal kami memberikan laporan ke bapak Presiden," ungkapnya kepada para wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/5/2025).

Menurut Bahlil, total investasi pada proyek besar baterai listrik itu senilai US$9,8 miliar (setara Rp160,8 triliun sesuai kurs jisdor BI 21 Mei 2025 Rp16.413 per dolar AS) dengan kapasitas tahap pertama sebesar 10 gigawatt. 

Bahlil menyebut LG sebelum didepak telah menginvestasikan sekitar US$1,2 miliar (setara Rp19,69 triliun sesuai kurs jisdor BI 21 Mei 2025 Rp16.413 per dolar AS). 

Untuk itu, sisa dari total investasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut rencananya akan berasal dari Huayou. 

"Selebihnya sekitar US$8 miliar akan diambil posisi LG ke Huayou. Ini yang akan kita selesaikan hari ini. Tapi secara prinsip surat pemutusan dengan LG sudah kami kirim. Kebetulan saya yang tandatangan suratnya," ujar pria yang juga Ketua Umum Partai Golkar itu. 

Adapun berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, pemerintah memastikan investasi LGES tetap mengalir di Indonesia meski telah didepak dari Grand Project ekosistem baterai listrik berbasis nikel di Indonesia. 

Sementara itu, LGES memilih untuk fokus pengembangan pabrik sel baterai yang merupakan perusahaan patungan dengan Hyundai yakni PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power. Produsen baterai asal Korea Selatan itu disebut akan menambah investasi US$1,7 miliar atau setara Rp28 triliun. 

Adapun, pabrik PT HLI juga dikenal dengan sebutan Proyek Omega yang merupakan joint venture (JV) ke-4 dalam Grand Project ekosistem baterai RI. Proyek ini fokus pada produksi sektor hilir berupa cells battery untuk menyuplai kebutuhan produksi kendaraan listrik di pabrik Hyundai. 

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkap investasi LGES dan Hyundai di pabrik HLI sebesar US$1,1 miliar atau setara dengan Rp18,46 triliun. Pabrikan tersebut telah berproduksi sejak Juli 2024. 

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan LG tetap berkomitmen penuh pada proyek pabrik sel baterai tersebut. Hingga saat ini, investasi yang telah tertanam yakni senilai US$1,1 miliar atau setara Rp18,46 triliun. 

"Mereka sudah ada pembicaraan awal dengan pihak kami mereka ingin menambah investasinya yang US$1,1 miliar, itu mau ditambah lagi US$1,7 miliar untuk pengembangan expansion dari investasi tersebut," kata Rosan dalam konferensi pers, Selasa (29/4/2025).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper