Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korsel Hadapi "Heatflation" Imbas Gelombang Panas Picu Kenaikan Harga Tajam

Gelombang panas ekstrem di Korea Selatan (Korsel) picu lonjakan harga yang tajam terhadap sayur dan buah-buahan.
Warga Korea Selatan berjalan di kawasan Myeong-dong, Seoul/Bisnis-Annisa S. Rini
Warga Korea Selatan berjalan di kawasan Myeong-dong, Seoul/Bisnis-Annisa S. Rini

Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan (Korsel) hadapi kelonjakan harga sayur dan buah imbas datangnya gelombang panas ekstrem.

Gelombang panas ini datang lebih awal dari biasanya, yang mana pada bulan ini mendorong kenaikan tajam terhadap harga produk pertanian di Korea Selatan.

Hal ini memunculkan tren yang disebut "heatflation" yang menggabungkan panas dan inflasi untuk menggambarkan kenaikan biaya pangan akibat suhu ekstrem.

Dalam seminggu terakhir saja, harga semangka dan sawi putih telah melonjak lebih dari 20%, sementara melon, persik, dan lobak juga melonjak tajam, dikutip dari Chosun, Rabu (16/7).

Menurut Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation (aT) pada 13 Juli, harga eceran rata-rata semangka mencapai 29.115 won pada 11 Juli, mendekati 30.000 won.

Angka ini 36,5% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu dan 38,5% lebih tinggi dari harga rata-rata selama lima tahun terakhir. Harga tersebut melonjak 22,5% hanya dalam satu minggu sejak 4 Juli.

Selain gelombang panas, kenaikan tajam ini juga disebabkan oleh pertumbuhan hujan yang lemah selama musim bulan Juni akibat kurangnya sinar matahari.

Kemudian lonjakan tajam harga pangan disusul oleh meningkatnya permintaan yang tiba-tiba akibat gelombang panas.

Kubis napa, tanaman lain yang rentan terhadap panas ekstrem, juga mengalami kenaikan harga. Satu kepala kubis dijual seharga 4.309 won pada 11 Juli, turun 10,8% dari tahun lalu tetapi naik 27,4% dari 3.381 won seminggu sebelumnya.

Lobak, tanaman dataran tinggi musim panas lainnya, naik 15,8% dalam seminggu menjadi 2.313 won per buah.

Gelombang panas awal telah menghambat pertumbuhan tanaman dan membatasi panen pada siang hari, sehingga mengurangi pasokan secara keseluruhan.

Melon terjual seharga 10.076 won per kilogram pada 11 Juli, naik 21,7% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kemudian persik putih naik 10,3% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 23.097 won untuk satu pak isi 10.

Diprediksi, hal ini juga membuat lonjakan harga untuk ayam yang memiliki permintaan lebih tinggi selama hari-hari musim panas. Meskipun saat ini harga ayam eceran tetap stabil di angka 6.070 won per kilogram dibandingkan tahun lalu, harganya telah naik 11% selama sebulan terakhir.

Tren serupa diketahui juga terjadi tahun lalu, ketika hujan deras dan gelombang panas musim panas mendorong harga semangka hingga 31.000 won pada pertengahan Agustus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper