Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jemaah Haji Lansia Rentan Menurun Kesehatannya saat di Arab Saudi, Kenapa?

Banyak jemaah calon haji lansia yang kondisi kesehatannya baik sebelum penerbangan. Namun memburuk ketika di pesawat
Sutiah Sunyoto, salah satu jemaah calon haji tertua berusia 107 tahun, ketika diwawancara awak media di Madinah, Arab Saudi, Rabu (14/5/2025). /Media Center Haji
Sutiah Sunyoto, salah satu jemaah calon haji tertua berusia 107 tahun, ketika diwawancara awak media di Madinah, Arab Saudi, Rabu (14/5/2025). /Media Center Haji

Bisnis.com, JEDDAH — Jemaah haji berisiko tinggi dan lanjut usia (lansia) rentan melemah kondisi kesehatannya terutama begitu turun dari pesawat di Tanah Suci. Tak sedikit yang begitu mendarat harus segera mendapat penanganan medis

Aulianto, petugas pos kesehatan Indonesia di Bandara King Abdulaziz Jeddah, Arab Saudi mengatakan banyak jemaah calon haji lansia yang kondisi kesehatannya baik sebelum penerbangan. 

Namun demikian, ketika berada di pesawat, banyak di antara mereka yang enggan makan dan minum, entah karena tidak nyaman dengan menu yang disajikan atau agar tidak bolak-balik buang air. 

Tidak banyak minum membuat para jemaah lansia itu dehidrasi, sehingga kondisi kesehatannya sangat rentan memburuk begitu mendarat, hingga yang terberat adalah mendatangkan risiko kematian.

"Harapan saya sih sama-sama dari tim kloter selama penerbangan hampir 10 jam itu, mana nih jemaah yang kira-kira harus diperhatikan. Cepat ketahuan, disuapinkah. Ada pendampingnya," kata Aulianto ditemui di Bandara Jeddah, Senin (19/5/2025). 

Hari ini saja, tercatat seorang jemaah calon haji dinyatakan meninggal dunia begitu mendarat di Bandara Jeddah. Jemaah tersebut atas nama Kusnandar Endi Adimiharja, tergabung dalam kelompok terbang 40 Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG-40). Belum diketahui sebab wafatnya jemaah calon haji tersebut. 

Sementara tu Aulianto bercerita hari ini sempat merujuk salah seorang jemaah lansia asal Embarkasi Solo (SOC) ke rumah sakit di Jeddah. Hal yang memprihatinkan adalah jemaah lansia tersebut tidak ditemani pendamping. 

"Untuk orangtua yang sudah sepuh, harus ada yang dampingi, lah. Minimal dari keluarga, kalau pun tidak ada keluarga, tetangganya yang dekat," lanjutnya. 

Aulianto menekankan pentingnya asupan minuman yang cukup selama jemaah berada di perjalanan. Pasalnya, penerbangan yang kurang lebih memakan waktu 10 jam, juga dilalui jemaah calon haji di suhu yang cukup dingin. 

Dehidrasi, ditambah dengan faktor risiko penyerta lainnya pada jemaah, menyebabkan cepatnya bakteri masuk, sehingga kerentanannya bertambah tinggi. 

"Kami takutkan dalam kondisi seperti ini adalah heatstroke. Heatstroke adalah kondisi di mana suhu tubuh kita tinggi, kita kekurangan cairan, kemudian naik suhu tubuh kita dengan udara environment yang kayak begini panas," paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper