Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Gajah Mati di Malaysia, Polisi: Tidak Ada Unsur Kelalaian Sopir

Polisi menyebut tidak ada unsur kelalaian sopir truk saat menabrak anak gajah di Perak, Malaysia.
Tangkapan layar truk tabrak anak gaji hingga mati
Tangkapan layar truk tabrak anak gaji hingga mati

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus anak gajah mati di Perak, Malaysia menjadi viral di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Saat kecelakaan terjadi, induk gajah tak bergerak dari posisinya menunggu sang anak untuk bergerak. Namun sayang anak gajah diketahui sudah mati terlindas truk.

Polisi kemudian mengungkapkan bahwa tidak ada unsur kelalaian dalam kecelakaan yang terjadi di Km80 ruas Gerik-Jeli di Jalan Raya Timur-Barat Minggu lalu.

Melansir Free Malaysia Today, polisi telah membebaskan pengemudi truk kontainer yang menabrak dan menewaskan seekor anak gajah.

Kepala polisi Gerik Zulkifli Mahmood mengatakan mereka tidak menemukan kelalaian dari pihak pengemudi berdasarkan penyelidikan awal mereka, menurut laporan Bernama.

Ia mengungkapkan bahwa area tersebut berkabut pada saat kejadian, yang terjadi pada pukul 02.50 dini hari. Pihaknya pun mencatat bahwa jalan tersebut tidak memiliki penerangan jalan.

Zulkifli sebelumnya dilaporkan mengatakan bahwa pengemudi truk berusia 28 tahun, yang sedang menuju Jeli dari Gerik, mengklaim bahwa ia melihat seekor gajah besar di pinggir jalan raya, dan tak lama kemudian, anak gajah itu tiba-tiba mencoba menyeberang jalan.

Pengemudi itu mengatakan kepada polisi bahwa ia tidak dapat menghindari hewan itu dan menabraknya, hingga akhirnya membuat anak gaji mati di tempat.

Viral di Media Sosial

Diketahui sebelumnya, video anak gajah yang terkapar karena kecelakaan beredar di masyarakat. Tampak juga induk gajah berada di samping anaknya yang mati.

Dari video yang beredar daring, tampak induk gajah sedang kepala menempel di sisi truk, seolah-olah ingin membebaskan anaknya yang tergeletak tak bergerak di bawah kendaraan. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (11/5/2025)

Kronologi

Menurut media lokal Sinar Harian, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 2 dini hari di Jalan Raya Timur-Barat dan melibatkan truk yang digunakan untuk mengangkut ayam.

Yusoff Shariff, Direktur Departemen Perlindungan Satwa Liar dan Taman Nasional Perak (Perhilitan), mengatakan bahwa badan tersebut diberitahu tentang kecelakaan itu sekitar pukul 3.30 dini hari.

"Seekor anak gajah jantan yang masih berusia lima tahun mati, setelah ditabrak truk saat menyeberang jalan Bersama induknya," dikutip.

Yusoff mengatakan pihaknya mengerahan operasi pemantauan untuk menangkap induk gajah dan memindahkan ke daerah yang lebih aman. Sebab, induk gajah tidak mau pindah dari lokasi anaknya.

Terpisah, Kepala Pusat Penelitian Keselamatan Jalan Raya Universitas Putra Malaysia Teik Hua Law mengatakan sensor gerak, jalur getaran, dan penyeberangan yang ditinggikan dapat membantu menurunkan angka kecelakaan bagi hewan-hewan yang dilindungi.

"Langkah-langkah ini dapat menurunkan bahaya kecelakaan secara signifikan jika dikombinasikan dengan peningkatan rambu-rambu dan upaya peningkatan kesadaran publik," seperti dikutip dari New Straits Times.

Menteri Sumber Daya Alam dan Keberlanjutan Lingkungan Malaysia mencatatkan sebanyak 2.361 hewan liar dilaporkan telah terbunuh oleh kendaraan sejak 2020.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper