Bisnis.com, JAKARTA - Konklaf, prosesi pemilihan Paus baru, untuk menggantikan Paus Fransiskus dilakukan hari ini, Rabu (7/5/2025).
Pemilihan Paus dimulai pukul 10.00 waktu setempat (15.00 WIB) untuk melakukan misa yang dipimpin oleh dekan Dewan Kardinal (College of Cardinals).
Setelah itu, rangkaian prosesi konklaf akan dilakukan, dimulai dengan memanjatkan permintaan kepada Roh Kudus untuk membimbing gereja dalam memilih paus baru.
Setelah itu pukul 16.30 waktu setempat (21.30 WIB), 133 kardinal akan berkumpul di Kapel Pauline dekat Kapel Sistina untuk melantunkan Litani Orang Kudus (Litany of the Saints).
Para kardinal kemudian melantunkan Veni Creator Spiritus dan mulai memasuki Kapel Sistina. Mereka akan mengambil sumpah dan deklarasi sebelum pemungutan dilakukan.
Sesuai seluruh rangkaian tersebut dilakukan, maka kapel akan resmi disegel.
Baca Juga
Berapa lama konklaf berlangsung?
Melansir Sky News, prosesi konklaf tak bisa diprediksi dengan tepat.
Konklaf terlama berlangsung hampir tiga tahun, antara tahun 1268 dan 1271. Namun beberapa konklaf hanya berlangsung satu hari.
Konklaf untuk Paus Fransiskus pada tahun 2013, Paus Benediktus XVI pada tahun 2005 dan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1978 - semuanya berlangsung kurang dari tiga hari.
Lantas bagaimana bisa konklaf tidak menghasilkan hasil?
Karena bisa berlangsung lama, prosesi konklaf tak bisa langsung menghasilkan nama paus yang baru.
Apabila seorang paus tidak kunjung terpilih dalam empat hari pertama, maka pemungutan suara akan ditangguhkan di hari kelima.
Penangguhan itu dilakukan untuk memberikan waktu bagi para kardinal berdoa, berefleksi, dan menggelar diskusi informal.
Setelah itu, prosesi konklaf akan kembali dilakukan untuk memilih calon paus baru.
Setidaknya seorang kardinal harus mendapatkan dua pertiga suara untuk bisa ditetapkan sebagai paus baru. Apabila tidak ada yang mencapai ambang batas tersebut, pemungutan suara akan terus digelar.