Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina International Shipping (PIS) berkomitmen untuk dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas para pelaut Indonesia, agar dapat bersaing di kancah global.
Bersama Pertamina Foundation, subholding Integrated Marine Logistics PT Pertamina (Persero) ini meluncurkan program Beasiswa Crewing Talent Scouting 2025 di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK), Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Direktur Amada PT PIS M. Irfan Zainul Fikri menyebut, program beasiswa tersebut bertujuan untuk mencetak pelaut-pelaut unggul yang akan berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan industri maritim global yang terus berkembang.
“Melalui beasiswa ini, kami berharap dapat mencetak pelaut-pelaut Indonesia bertalenta yang siap bersaing di kancah global dan terus mengharumkan nama Indonesia di industri maritim dunia,” kata Irfan dalam keterangannya, dikutip Selasa (6/5/2025).
Terlebih, imbuhnya, industri maritim global terus mengalami pertumbuhan yang signifikan terutama pascapandemi Covid-19. Berkaca pada data United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), industri maritim global mencatatkan angka pertumbuhan tahunan (year-on-year/YoY) sebesar 2,4% pada 2024.
Bersamaan dengan peningkatan tersebut, kebutuhan akan pelaut bertalenta menjadi semakin mendesak untuk memastikan kelancaran rantai suplai global dan nasional.
Baca Juga
Di sisi lain, ujar Irfan, berdasarkan laporan tenaga kerja maritim yang diterbitkan oleh Baltic International Maritime Council (BIMCO), Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai pemasok pelaut terbesar di dunia, dengan sekitar 51.000 perwira dan lebih dari 92.000 rating, setelah Filipina dan Rusia.
“Melihat potensi ini, PIS berkomitmen untuk terus mengembangkan talenta pelaut Indonesia. Melalui Beasiswa Crewing Talent Scouting 2025, PIS dan Pertamina Foundation hadir untuk menjawab tantangan tersebut dengan menyediakan berbagai jenis beasiswa,” tuturnya.
Adapun, beasiswa tersebut disiapkan bagi para pelajar semester 5—8 yang sedang menempuh Pendidikan dan Praktek Laut (Prala) maupun beasiswa penyetaraan untuk lulusan D3/D4 elektro agar dapat berkarier sebagai Electrician Technical Officer (ETO) di kapal-kapal milik PIS.
Sebanyak tujuh lembaga pendidikan juga terlibat dalam program, seperti Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar, Politeknik Pelayaran Surabaya, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, dan Politeknik Negeri Semarang.
Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari menilai, program beasiswa tersebut tidak hanya memberikan kesempatan pendidikan yang luar biasa bagi generasi muda Indonesia, tetapi juga berperan penting dalam memperkuat peran Indonesia sebagai negara maritim yang andal. “Kami bangga dapat berkolaborasi dengan PIS untuk meluncurkan beasiswa ini,” ujarnya.
Sebagai gambaran, beasiswa tersebut akan mencakup biaya pendidikan, pelatihan, asuransi kesehatan, biaya wisuda, biaya hidup, serta uang saku. Selain memberikan kesempatan untuk pendidikan gratis, beasiswa juga memberi peluang kepada para penerimanya untuk mendapatkan pengalaman internasional di industri maritim global, sebagai pelaut di PT PIS.
Terkait dengan program beasiswa tersebut, Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Maryono berharap agar program beasiswa tersebut ke depannya dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan vokasi di Indonesia, serta berkontribusi pada pengembangan industri maritim.
“Kami mengapresiasi langkah strategis PIS dan Pertamina Foundation dalam mempersiapkan pelaut-pelaut berkompeten,” tuturnya.