Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepala Serikat Buruh Singapura Minta Tak Masuk Kabinet karena 'Foto Makan Malam', Kok Bisa?

Kepala serikat buruh Singapura, Ng Chee Meng, meminta untuk tidak masuk ke dalam kabinet meskipun kubunya memenangkan pemilihan nasional.
Bendera Singapura di atas gedung parlemen menjelang upacara pengambilan sumpah Perdana Menteri baru Lawrence Wong di Singapura, Rabu (15/5/2024). / Bloomberg-Nicky Loh
Bendera Singapura di atas gedung parlemen menjelang upacara pengambilan sumpah Perdana Menteri baru Lawrence Wong di Singapura, Rabu (15/5/2024). / Bloomberg-Nicky Loh

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala serikat buruh Singapura, Ng Chee Meng, memberi sinyal bahwa dia tidak akan mencari peran dalam kabinet Perdana Menteri Lawrence Wong setelah beredar fotonya makan malam dengan pelaku kasus pencucian uang.

Dilansir dari Bloomberg, Ng mengunggah pernyataan di sejumlah media sosial pribadinya bahwa dia meminta untuk tidak mendapatkan jabatan apapun di pemerintahan Singapura. Padahal, Ng yang memenangkan kursi di parlemen berada di kubu Partai Aksi Rakyat (People's Action Party/PAP) yang berkuasa.

"Saya telah meminta perdana menteri untuk tidak menugaskan saya posisi apa pun di pemerintahan," tulis Ng dalam unggahannya, Selasa (6/5/2025), dilansir dari Bloomberg.

Ng menyatakan bahwa Lawrence Wong telah setuju untuk mempertimbangkan permintaannya.

Foto Ng yang makan malam dengan seorang pria beredar luas di jagat maya. Usut punya usut, sosok itu merupakan Su Haijin, yang belakangan dihukum dalam kasus pencucian uang—yang memecahkan rekor di Singapura.

Mantan jenderal Angkatan Udara Singapura itu mengatakan bahwa dia tidak berinteraksi lebih lanjut dengan Su. Setelah pertemuan itu, menurut Ng, dia mengetahui soal penyelidikan polisi dan tuntutan pidana terhadap Su.

"Merupakan bagian dari pekerjaan saya untuk terlibat dengan berbagai perusahaan dan pemimpin sektor swasta ... Pada acara-acara seperti ini, orang-orang sering mendatangi saya untuk berfoto. Makan malam ini adalah salah satu acara seperti itu," ujar Ng.

Dia kemudian meminta maaf atas pernyataannya yang mungkin dianggap tidak sopan selama dialog Kementerian Pendidikan Singapura dengan para guru pada 2017 silam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper