Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Tarif Disebut Tak Berdampak, Airbus Targetkan Kirim 820 Pesawat Sepanjang 2025

Airbus menargetkan pengiriman pesawat sebanyak 820 unit pada 2025, naik daripada target 2024 sebanyak 770 unit
Airbus/airbus.com
Airbus/airbus.com

Bisnis.com, JAKARTA — Airbus menargetkan dapat mengirimkan sekitar 820 pesawat komersial sepanjang 2025. Target tersebut ditetapkan dengan tidak memperhitungkan dampak dari potensi tarif dagang global terhadap bisnisnya.

Dalam keterangan resmi, Airbus menyatakan bahwa panduan untuk 2025 mencakup dampak awal dari integrasi sejumlah paket kerja milik Spirit AeroSystems, dengan asumsi proses akuisisi dapat diselesaikan pada kuartal ketiga tahun depan. 

Selain itu, perusahaan tidak memasukkan potensi gangguan tambahan terhadap perdagangan global, kondisi ekonomi dunia, lalu lintas udara, rantai pasokan, maupun operasi internal serta kemampuannya dalam memberikan produk dan layanan.

Dengan dasar tersebut, Airbus menargetkan EBIT yang disesuaikan sekitar 7 miliar euro, serta arus kas bebas sebelum pembiayaan pelanggan sekitar 4,5 miliar euro pada 2025. Perusahaan juga menyebutkan bahwa dampak dari integrasi paket kerja Spirit AeroSystems tetap sejalan dengan perkiraan sebelumnya.

Adapun sebelumnya, produsen pesawat asal Prancis ini mencatatkan pengiriman pesawat sebanyak 765 armada sepanjang 2024 atau meleset dari target awal yaitu 770 pesawat. Sepanjang Desember 2024, Airbus telah mengirimkan lebih dari 122 pesawat sehingga totalnya menjadi 765 armada.

Target ini bahkan telah diturunkan Juli lalu akibat masalah pasokan. Sayangnya, Airbus enggan memberikan komentar terkait melesetnya target tersebut. Menurut sumber, target tersebut tidak tercapai akibat negosiasi rumit antara maskapai penerbangan, produsen pesawat hingga pemasok kursi. 

Di sisi lain, Airbus berhasil memproduksi 60 unit pesawat jenis narrow body atau pesawat berlorong tunggal per bulan setelah sebelumnya stagnan di posisi 50 unit. Airbus juga optimistis produksi dapat mencapai 75 unit per bulan pada 2027 mendatang. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper